Soloevent.id – “Padamu neg’ri kami berdjanji. Padamu neg’ri, kami berbakti. Padamu neg’ri kami mengabdi.Bagimu neg’ri, djiwa raga kami.”
Lagu “Bagimu Neg’ri” mengalun dari salah satu sudut gedung selatan Lokananta, Kamis (12/10/2017). Lewat pemutar piringan hitam, lagu ciptaan Kusbini itu menemani pengunjung melihat-lihat berbagai info yang dipajang di dinding ruang pamer.
Yap, salah satu perusahaan rekaman tertua di Indonesia itu mulai Kamis ini hingga 19 Oktober 2017 mengajak masyarakat untuk tidak alpa sejarah terutama terkait dunia permusikan di Tanah Air, khususnya yang berhubungan dengan lagu “Indonesia Raya”.
Banyak info yang bisa kamu dapatkan. Info-info itu disajikan dalam data teks, infografis, maupun audiovisual. Salah satunya adalah informasi mengenai Jozef “Jos” Cleber. Pernah dengar namanya, atau jangan-jangan ini yang pertama kali?
Jozef Cleber adalah musikus berkebangsaan Belanda. Pada 1949, ia datang ke Bumi Pertiwi untuk mengembangkan seni musik. Ini merupakan bentuk kerjasama antara pemerintah Belanda dan Indonesia.
Singkat cerita, Jozef mengaransemen banyak lagu. Oleh Kepala Studio RRI Jakarta, M. Jusuf Ronodipuro, Jozef diminta untuk mengaransemen “Indonesia Raya”. Harapan Jusuf terwujud pada 1951, itu adalah saat RRI Studio Jakarta merekam “Indonesia Raya” secara instrumental yang dibawakan oleh Orkes Cosmopolitan – dipimpin oleh Jozef. Hasil rekaman itu kemudian digandakan di Lokananta pada 13 Oktober 1958.
Oleh Victorian Philharmonic Orchestra yang dipimpin Addie MS, gubahan “Indonesia Raya” tersebut direkam ulang secara digital di Australia pada 1997. Berselang 20 tahun, tepatnya 18-20 Mei 2017, “Indonesia Raya” direkam ulang lagi di studio Lokananta oleh Orkestra Gita Bahana Nusantara dan dibawakan dalam format tiga stanza.
Video proses perekaman ulang tersebut bisa kamu saksikan di Pameran Arsip Lokananta. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan fakta-fakta menarik soal rekaman-rekaman klasik nan bersejarah yang direkam di Lokananta.
Pameran Arsip Lokananta ini diadakan dalam rangka Sosialisasi Tutorial Lagu Indonesia Raya. Sosialisasi ini merupakan perpanjangan dari perekaman ulang “Indonesia Raya” di Lokananta, Mei lalu.
Kepala Cabang Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) Lokananta, Miftah C. Zubir, mengatakan, lewat pameran ini Lokananta ingin membangkitkan memori kolektif tentang “Indonesia Raya”. “Karena masih banyak orang yang belum tahu tentang sejarah perjalanan lagu ‘Indonesia Raya’ dari awal sampai akhir,” ujarnya saat ditemui seusai membuka pameran.
Sosialisasi Tutorial Lagu Indonesia Raya di Kota Solo dimulai sejak 6 September-29 Oktober 2017 dan dikemas dalam berbagai acara, seperti diskusi, pameran (komik, arsip, foto), dan pentas musik.
Teks & foto: Reza Kurni Darmawan