Soloevent.id – Program Studi Batik Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta mengadakan Batik Art Fest #2 di Gedung Sungging Prabangkara ISI Surakarta, Senin (2/10/2017). Event ini digelar untuk merayakan Hari Batik Nasional.
Salah satu rangkaian kegiatan dalam Batik Art Fest #2 adalah fashion show berbahan kain batik. Acara itu jadi ajang unjuk karya bagi desainer-desainer muda dari pelajar SMA/SMK, perguruan tinggi yang punya program studi tekstil/tata busana, dan pelaku usaha industri fashion. Parade fashion menampilkan busana-busana ready to wear, recycle, pakaian pesta, dan kreasi/fantasi.
Penyelenggara Batik Art Fest #2 juga mengajak 250 murid dari Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah, Karanganyar. Mereka diajak membikin kain batik dengan teknik ikat celup.
Anak-anak itu dibagi dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok terdapat satu mahasiswa Prodi Batik ISI Surakarta yang membimbing.
Siswa-siswi tersebut tampak gembira mengikuti proses pembatikan. Mengenakan sarung tangan plastik, para murid menyelupkan kain perca yang telah diikat ke dalam baskom berisi pewarna tekstil. Hasil celupan menjadikan kain punya motif warna-warni.
Selain yang telah disebut di atas, Batik Art Fest #2 juga menyelenggarakan workshop dan talkshow bersama desainer maupun pegiat industri batik dengan tema yang berkaitan dengan batik. Nama-nama yang terlibat antara lain Rory Wardana (“Eksplorasi Wastra Nusantara”), Uzy Fauziah (“Ikat Celup Shibori”), Goet Poespo (“Transformational Reconstruction by Shingo Satu”), dan lain-lain. Serta ada juga bazar yang menjual sandang berbahan batik, kerajinan tangan, dan kuliner.
Di edisi keduanya ini Batik Art Fest mengusung tema “Grow and Thrive” yang artinya tumbuh dan berkembang. Dekan FSRD ISI Surakarta, Ranang Agung Sugihartono, berharap melalui Batik Art Festival, akademisi bisa mengekspresikan karyanya. “Ini bisa menjadi wahana puncak kreatif bagi insan dunia fashion,” tutur dia saat memberikan sambutan.
Teks & foto: Reza Kurnia Darmawan