Soloevent.id – Sebuah pertunjukan tari kolosal berjudul Adeging Kutha Sala bakal dipentaskan di Jl. Jenderal Sudirman, Sabtu (18/2/2017) mulai jam 15.00 WIB. Pementasan ini digelar dalam rangka memeriahkan hari jadi ke-272 Kota Solo.
Pergelaran yang diproduksi oleh Bening Arts Management ini melibatkan 135 penari dan 35 musisi profesional. Pertunjukan “Adeging Kutha Sala” dikoreograferi oleh Agung Kusumo Widagdo, sedangkan komposer perhelatan ini dikomandoi oleh Dedek Wahyudi.
Mengusung tema “Mengusung Sejarah dan Memuliakannya Kembali”, Adeging Kutha Sala mengisahkan tentang sejarah terbentuknya Kota Solo yang dibagi dalam lima adegan. Pertunjukan ini bakalan dirangkai tanpa menggunakan dialog.
Untuk memudahkan penonton meresapi cerita, sepanjang pementasan akan ada narator yang berkisah menggunakan Bahasa Indonesia. Tembang-tembang yang mengiringi pertunjukan ini juga menyelipkan lirik-lirik yang berhubungan dengan jalan cerita.
Adeging Kutha Sala dikonsep menggunakan koreografi jalanan yang apik. “Agung Kusumo selaku koreografer dan tim artistik akan banyak mengolah koreografi jalanan yang selama ini sangat lemah pada setiap hajatan di Kota Solo,” tutur Produser dan Pimpinan Produksi Bening Arts Management, Fafa Utami.
Sebelum tari kolosal Adegin Kutha Sala digelar, bakal diawali dengan prosesi Boyong Kedhaton yang menempuh rute koridor Ngarsopuro hingga Jl. Jenderal Sudirman. Boyong Kedhaton melibatkan 755 personel, antara lain terdiri dari prajurit Keraton, Tari Edan-edanan, penari Bedhaya, Tari Roro Blonyo, visualisasi PB II dan permaisuri, dan pembawa aneka sesaji.
“Pertunjukan ini adalah persembahan untuk warga Kota Solo sehingga diharapkan penonton dari segala lapisan dapat menikmati dan menangkap makna serta pesan dari pementasan ini,” terang Fafa. Ia mengimbau agar penonton mengenakan kostum bernuansa Jawa sehingga dapat menjadi kesatuan dalam setting latar pertunjukan.