Soloevent.id – Festival jenang merupakan bagian dari rangkaian upacara hari jadi Kota Solo. Festival ini pertama kali diadakan pada tahun 2012 dan diselenggarakan di kawasan Ngarsopuro, depan Istana Mangkunegaran Solo.
Jenang dalam budaya jawa memiliki filosofi tersendiri, yakni melambangkan doa, harapan, persatuan, dan semangat masyarakat Jawa. Atas dasar itulah Pemerintah Kota Surakarta memberikan apresiasi dan memberi respon positif kepada Panitia Jenang Solo yang telah melestarikan warisan kuliner Solo.
Festival ini membagikan sebanyak 10 ribu pincuk jenang tradisional khas Solo secara cuma-cuma kepada masyarakat baik dari dalam maupun luar kota Solo. Semarak masyarakat terlihat dari antusias mereka yang dengan sabar mengantri demi mencicipi berbagai cita rasa jenang.
Di tahun 2013 Menu utama dari festival jenang kali ini adalah jenang abang-putih, jenang ini merupakan simbol kelahiran. Jenang putih terbuat dari tepung beras, santan dan garam, sedangkan merah adalah kombinasi tepung beras, santan dan gula aren.
Selain jenang tradisional Jawa, pengunjung juga bisa merasakan jenang impor seperti jenang Jepang, jenang Tionghoa dan jenang Korea, misalnya jenang Ciu quo, jenang yang terbuat dari sembilan kacang yang berbeda ,menunjukkan harapan untuk kehidupan yang lebih baik
Festival jenang di tahun yang ke 3 di tahun 2014 ini secara keseluruhan konsepnya masih sama dari tahun-tahun sebelumnya.Terdiri dari deretan stand unik yang dijaga oleh ibu-ibu rumah tangga dari 51 kelurahan se-kota Solo dan jenang dibagikan secara gratis.
Namun yang istimewa di tahun ini, festival jenang dikemas lebih menarik dengan berbagai macam acara, diantaranya pameran fotografi, city tour jelajah jenang, bazar, dan prosesi adat pembukaan festival.
Di lengkapi dengan acara memasak jenang besar di kawasan Pasar Triwindu, disinilah keakraban masyarakat terasa guyub rukun.Pada tahun 2015, Festival Jenang mengangkat Tema “Jenang Bahari” dengan menghadirkan berbagai macam cita rasa jenang dari seluruh pulau di Indonesia.
Menarik sekali bukan ? dan “Jenang Bahari” sendiri menggunakan bahan baku ikan air tawar dan laut , ini merupakan salah satu jenang kreasi baru.
Rangkaian kegiatan ini diawali dengan memarut kelapa. Untuk para wisatawan dari luar kota atau luar negeri, juga disediakan jenang kering yang dibagi menjadi potongan kecil dan di bungkus dengan plastik dan dapat dibawa sebagai oleh-oleh.
Festival Jenang Solo 2016 bertemakan “Ragam Jenang Nusantara”, yang dimaksudkan untuk menggambarkan keragaman jenang dan makanan tradisional Nusantara.
Terdiri dari 100 stand jenang dan bazar berbagai jenang untuk buah tangan dan bazar merchandise Festival Jenang. Melalui festival ini, jenang yang ada dari daerah lain di Nusantara juga dipertemukan dan dipersatukan.
Menyambut HUT Solo yang ke-272 di tahun 2017, Festival Jenang kali ini akan mengangkat tema “Pesona Jenang Nusantara”. Tahun ini akan berbeda dari beberapa tahun sebelumnya. Festival tahun ini akan dilangsungkan dua kali, Minggu (12/2/2017) sebagai pembukaan festival dan Jumat (17/2/17) sebagai puncak kegiatan.
Selain itu yang spesial juga akan diadakan kirab gunungan yang berisi 272 takir jenang, sesuai dengan umur Kota Solo dari Stadion Sriwedari ke Ngarsopuro.