Sunday, August 24, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaAll Etno #13: Membingkai Persatuan Melalui Musik

All Etno #13: Membingkai Persatuan Melalui Musik

Published on

- Advertisement -spot_img

edit-770-513

Soloevent.id – “Ini adalah media kami untuk mengingatkan masyarakat bahwa Indonesia itu beragam tapi tetap satu, seperti yang dituliskan dalam Pancasila sila ketiga,” ujar Ketua Panitia All Etno #13, Doni Kusumanegara, saat berbincang dengan Soloevent mengenai acara yang ia gagas.

Jumat-Sabtu (16-17/12/2016), bertempat di Teater Besar ISI Surakarta, mahasiswa Etnomusikologi ISI Surakarta kembali menggelar agenda tahunan bertajuk All Etno. Di edisi kali, All Etno mengusung tema “Ragam dalam Kesatuan”.

Tema tersebut disalurkan melalui musik dari 18 penampil. Di hari pertama, ada sembilan grup yang unjuk gigi. Seluruh pengisi acara malam itu menuangkan keragaman dalam pemilihan alat musik, instrumentasi, maupun kostum. Lewat komposisi-komposisi yang dimainkan, para penonton seperti diajak mengelilingi Indonesia dan diingatkan lagi bahwa negara ini punya nilai-nilai kebudayaan nan kaya.

Grup Sri Katon Mudo tampil membuka All Etno #13. Kelompok asal Karanganyar ini menyuguhkan tarian Nini Thowong yang ditarikan oleh tujuh anak kecil. Diiringi musik lesung dan lagu-lagu dolanan Jawa Tengah, polah tingkah anak-anak tersebut membikin penonton menyunggingkan senyum.

Mahasiswa Etnomusikologi ISI Surakarta angkatan 2013 yang tergabung dalam Coro Etno’s tampil diurutan kedua. Mereka memainkan gamelan-gamelan Bali yang dipadukan dengan ketukan-ketukan kendang rancak khas Jawa.

Ada juga grup musik Alang-alang. Mereka menggabungkan alat-alat tradisional dengan instrumen modern. Alang-alang membawakan musik etnik yang diberi sentuhan jaz. Nada-nada yang dimainkan semakin berwarna berkat hadirnya vokalis yang bercengkok sinden.

Memainkan jenis musik yang hampir serupa dengan Alang-alang, Kemlaka juga tampil percaya diri. Tak hanya nada-nada berbau Jawa Tengah, Kemlaka turut membawakan komposisi yang dicuplik dari daerah Banyuwangi (“Jejeriyel”), Melayu (“Zapin Bunga Desa”), dan Betawi (“Fantastik Ondel-ondel”).

Kelompok musik dari Institut Kesenian Jakarta, Cikini 73, juga tak kalah menarik. Mereka menggabungkan simbol-simbol khas Betawi dengan Sumatera, baik dari kostum maupun alat musik.

Selain nama-nama yang telah disebut di atas, hari pertama All Etno #13 turut dimeriahkan pula oleh Grub, Bundengan, Solo Perkusi, dan Sono-Seni Ensamble yang tampil sebagai penutup. Sabtu malam, ada sembilan kelompok yang bakal unjuk gigi.

 

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

The Park Mall Solo Hadirkan Kuliner Tematik Tiga Negara, From Hanoi Phuket to Jimbaran

Soloevent.id - Kabar gembira bagi para pecinta kuliner di Kota Solo dan sekitarnya, The...

Pawai Pembangunan Kota Solo Usung Tema Medical Tourism, Kenalkan Fasilitas Kesehatan Kepada Publik

Soloevent.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggelar pawai pembangunan dalam rangka peringatan HUT ke-80...

Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest) Siap Digelar Kembali di Kota Solo

Soloevent.id - Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest), pagelaran besar musik yang telah dikukuhkan sebagai...

More like this

Pawai Pembangunan Kota Solo Usung Tema Medical Tourism, Kenalkan Fasilitas Kesehatan Kepada Publik

Soloevent.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggelar pawai pembangunan dalam rangka peringatan HUT ke-80...

Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest) Siap Digelar Kembali di Kota Solo

Soloevent.id - Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest), pagelaran besar musik yang telah dikukuhkan sebagai...

Kenalkan Asal-Usul Sejarah dan Budaya Daerah Kepada Generasi Muda Lewat Tradisi Lisan Toponimi

Soloevent.id - Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta menggelar Festival...