Tuesday, November 18, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaFabriek Fikr 2: Melalui Seni, Pabrik Gula Colomadu Kembali Hidup (Bagian 1)

Fabriek Fikr 2: Melalui Seni, Pabrik Gula Colomadu Kembali Hidup (Bagian 1)

Published on

- Advertisement -spot_img

edit-770-513

Soloevent.id – Suara musik ambient mencekam mengalun di salah satu ruangan Pabrik Gula Colomadu. Musik suasana itu mengiringi lenggak-lenggok tiga penari wanita berkostum putih di atas “panggung”.

Rambut panjang mereka menari-nari mengikuti eksplorasi kain putih. Di bawah guyuran air, para penari melumuri rambutnya dengan cairan hitam yang dituangkan dari kendi. Mereka lalu mengibaskan rambutnya ke kanvas putih yang dibawa oleh Tony Broer dan Bambang Besur. Rambut panjang terurai itu mendadak menjadi kuas yang bermain di atas kanvas.

Sesaat kemudian Sardono W. Kusumo mengikuti prosesi itu. Seniman kondang tersebut mencipratkan cat putih, merah, biru, kuning ke kanvas. Seketika kanvas itu menjadi lukisan abstrak penuh warna.

Pola gerakan para penari semakin besar. Mereka seolah tak memedulikan tubuhnya yang penuh noda. Beriringan dengan itu, Tony Broer menunjukkan aksi beresiko. Seniman teater tersebut menggerayangi tiang-tiang yang berada di sebelah “panggung” sambil menenteng sebuah lukisan.

Saat memanjat, lukisan itu sempat terlepas dari genggamannya. Beruntung, tidak ada penonton yang berdiri di bawahnya. Ia turun lagi untuk mengambilnya. Kemudian ia naik kembali untuk menyelipkan lukisan itu di antara celah tiang.

Paragraf di atas adalah gambaran painting performance yang ditampilkan dalam Fabriek Fikr 2, Sabtu (19/11/2016). Pertunjukan tersebut merupakan satu dari sekian banyak peristiwa yang terdapat dalam event seni itu.

Sesudah painting performance, penonton digiring menuju utara, tak jauh dari lokasi pertama. Lima pria yang semula beraksi mematung di dalam rongsokan bus di sebelah selatan “panggung”, tiba-tiba muncul dengan bunyi menggelegar.

Sembari berlari merunduk, seng yang mereka bopong dikepakkan bak sayap burung. Setelah sampai di tempat pertunjukan, seng-seng itu mereka banting. Bunyi yang diciptakan menggema di seluruh Pabrik Gula Colomadu dan menjadi harmonisasi musikal yang tidak biasa. (Bersambung ke halaman berikutnya)

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Konterensi Internasional Indonesia Mask Organization (IMO) 2025 : Bertukar Ilmu Topeng Global!

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2025 menghadirkan Konferensi Internasional Indonesia Mask Organization (IMO)...

Malam Puncak IMF 2025 Solo : 11 Delegasi Global Rayakan Awesome Mask

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2025 kembali digelar pada Jumat-Sabtu (14-15/11/2025) di Pendhapi...

IMF #12 Solo Resmi Dibuka! Dari Diplomasi Budaya Hingga Syahdunya Banda Neira

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2025 kembali digelar di Pendhapi Gedhe Balaikota Solo,...

More like this

Konterensi Internasional Indonesia Mask Organization (IMO) 2025 : Bertukar Ilmu Topeng Global!

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2025 menghadirkan Konferensi Internasional Indonesia Mask Organization (IMO)...

Malam Puncak IMF 2025 Solo : 11 Delegasi Global Rayakan Awesome Mask

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2025 kembali digelar pada Jumat-Sabtu (14-15/11/2025) di Pendhapi...

IMF #12 Solo Resmi Dibuka! Dari Diplomasi Budaya Hingga Syahdunya Banda Neira

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2025 kembali digelar di Pendhapi Gedhe Balaikota Solo,...