Soloevent.id – Tua tua keladi; makin tua makin jadi. Jika peribahasa tadi kamu identikkan dengan perilaku seseorang, maka kamu salah. Di artikel ini, si tua yang Soloevent maksud adalah motor-motor klasik milik komunitas Iron Buffalo Solo.
Apabila diibaratkan dengan manusia, motor-motor klasik kepunyaan komunitas Iron Buffalo sudah memasuki usia senja. Walaupun sudah uzur, tapi motor-motor tersebut tetap terlihat garang. Soloevent menyaksikan secara langsung kegagahannya saat motor-motor itu “parkir” di Atrium Hartono Mall Solo Baru.
Ya, komunitas pecinta motor klasik tersebut sedang menggelar pameran bertajuk Stories from the Road hingga Jumat (5/8/2016). Ada 14 motor klasik yang dipertontonkan kepada khalayak luas. Ada beberapa tipe yang dipamerkan antara lain Harley Davidson, BSA, Victoria, BMW, dan lain-lain.
Penanggungjawab pameran Stories from the Road, Agustinus Candra, mengatakan, motor-motor yang ditampilkan merupakan keluaran tahun 1966 ke bawah. “Semua yang ada di sini adalah merk-merk Eropa dan Amerika Serikat,” katanya saat ditemui awak media, Selasa (2/8/2016). Ia menambahkan, semua motor yang dipamerkan masih bisa dikendarai.
Salah satunya adalah Si Karat. Walaupun namanya terdengar usang, tapi performa Harley Davidson WLC 1951 itu tidak mau kalah dengan junior-juniornya. Beberapa waktu lalu, Si Karat diajak melibas jalanan Kalimantan bersama sang majikan, Teddy AW Sanjaya.
Biker asal Kota Solo itu pada 27 Mei lalu dinobatkan oleh Wrangler sebagai pemenang Wrangler True Wanderer 2.0 Indonesia. Bersama Si Karat, Teddy berhasil membelah bumi Pulau Borneo. Perjalanan itu ia lakukan pada 1-8 Mei 2016 lalu.
Ketua Iron Buffalo Solo, Hendra Baju Broto Kuntjoro, menuturkan, pameran Stories from the Road ini digelar untuk mengenalkan masyarakat – terutama generasi muda – kepada motor-motor klasik.