Soloevent.id – Di puncak libur Lebaran, Minggu (10/7/2016), Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo menggelar acara Syawalan Jurug. Event tahunan yang digelar sejak 2003 ini dimeriahkan dengan pentas drama kolosal “Napak Tilas Joko Tingkir” dan sebar ketupat.
Pentas “Napak Tilas Joko Tingkir” digelar di panggung utama TSTJ. Menurut sutradara “Napak Tilas Joko Tingkir”, Dwi Mustanto, pertunjukan ini mengisahkan tentang riwayat perjalanan Joko Tingkir menuju ke Demak Bintara.
Cerita dimulai saat perguruannya mengutus Joko Tingkir untuk mengabdi kepada negara. Beragam rintangan dihadapi, di antaranya pertempuran dengan para bajul dan Kebo Ndanu. Setelah berhasil menaklukkan musuh-musuhnya, Joko Tingkir akhirnya diangkat menjadi senopati di Kerajaan Demak Bintara.
Lewat repertoar ini, Dwi dan pendukung pentas “Napak Tilas Joko Tingkir” ingin berbagi pengetahuan tentang perjalanan Joko Tingkir. “Sosok Joko Tingkir dapat dijadikan teladan. Ia berawal dari masyarakat kecil. Walau berasal dari golongan bawah, ia punya optimisme untuk jadi pemimpin. Saat memimpin, ia tidak menutup mata terhadap wong cilik,” jelasnya.
Di Syawalan Jurug, salah satu bentuk kepedulian Joko Tingkir terhadap masyarakat digambarkan lewat pembagian ketupat. Edisi kali ini TSTJ membagi dua gunungan yang berisi 5.000 ketupat kepada para pengunjungnya.
Rustandi (34), salah satunya. Usai berjibaku di tengah kerumunan, ia berhasil mendapatkan enam buah ketupat. “Ini pertama kali saya ke sini. Saya dikasih tahu pakdhe tentang acara ini. Sensasinya beda kalau datang langsung. Saya biasanya cuma lihat di TV,” ungkap lelaki asal Pluit, Jakarta Utara itu.
Ketupat yang ia dapatkan tidak diperlakukan khusus. “Bakal dimakan. Tapi tadi dikasih tahu orang sini, kalau ketupatnya mau dimakan, makannya harus di rumah, enggak boleh di sini,” papar pria yang datang bersama istri dan anaknya tersebut.
Direktur Taman Satwa Taru Jurug, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, mengatakan, Syawalan Jurug menjadi salah satu agenda TSTJ yang mampu mendatangkan banyak pengunjung. “Kami memprediksi ada 15.000 pengunjung yang datang di puncak Syawalan Jurug, hari ini [Minggu]. Saya melihat, bom yang meledak beberapa hari lalu tidak mengurangi animo pengunjung untuk berwisata,” bebernya.