Friday, December 5, 2025
spot_img
HomeBisnisKisah Sukses Seller Bukalapak Solo

Kisah Sukses Seller Bukalapak Solo

Published on

- Advertisement -spot_img

KISAH SUKSES SELLER BUKALAPAK SOLO

Jual barang gak harus baru. Barang lama pun bisa jadi duit.

Itulah salah satu prinsip Rully, sang best seller dari Bukalapak wilayah Solo. Alumni Fisip UNS Jurusan Komunikasi Massa ini memiliki dua kios di Bukalapak yang ia namai KMR (Kios Mas Rully) dan Solo Butik (Bunda Atik).

Ia beralasan pemilihan nama KMR dan Solo Butik karena mudah saat pengunjung searching di Bukalapak. Rully menyampaikan nasihat pertamanya, “Temen-temen kalau mau mbikin nama yang baik sekalian. Nanti kalo sudah besar (namanya), kita juga yang seneng,” kata dia saat mengisi Talkshow Bukalapak di Aula Fisip UNS, Jumat (1/4/2016)

Awal kariernya, Rully adalah seorang karyawan di salah satu pabrik tekstil di Palur. Bakat design yang ia dapat selama kuliah, digunakan saat mencoba usaha dagang. Dalam talkshow nya, ia menceritakan kisah masa kecilnya saat diajarkan secara tak langsung oleh ayahnya untuk berdagang.

“Dulu ketika umur 3-4 tahun, saya ingin mainan layangan seperti teman-teman saya di lapangan. Ayah memberi saya 12 layangan secara langsung dengan syarat layangannya tidak boleh berkurang kalo bisa nambah. Ya sudah saya jual saja ke teman-teman saya. Jadi saya bisa terus mainan dan layangan saya malah nambah,” bebernya kepada 422 peserta talk show Bukalapak.

Pemilihan bisnis lewat online dinilai Rully sangat cerdas. Menurutnya, seller hanya butuh smartphone dan niat untuk memulai bisnis online. “Kalo offline, kadang lapangan tidak mendukung. Di Bukalapak sehari bisa lebih dari dua juta pengunjung. Dari situ kita bisa melihat selera pasar,”ungkap lelaki yang memiliki omset Rp400 juta – Rp500 juta perbulan ini.

Di KMR, Rully menjual barang bekas seperti fish eye, lensa dan semua kebutuhan fotografi. Sedangkan di Solo Butik, ia menjual aksesoris, mainan, mobil diescast, baju, gelang yang berharga tidak lebih dari Rp150.000.

“Saya jual barang bekas saja laku. Apalagi barang baru. Ini artinya semua barang punya segmentasi sendiri. Yang paling penting adalah kita harus memulai bisnis dengan hobi kita sendiri,” ulasnya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Klinik Kesehatan Dibuka di Dalam Pura Mangkunegaran, Siapa Saja yang Bisa Berobat Gratis?

Surakarta, 3 Desember 2025. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Mangkoenagoro X meresmikan Klinik...

UEA Rayakan Hari Nasional Ke-54 di Solo, Gelar Pertunjukan Budaya di Masjid Sheikh Zayed.

Soloevent.id - Puncak Peringatan Hari Nasional Uni Emirate Arab (UEA) ke-54 kembali di gelar...

Pemkot Surakarta dan BPSDM Jawa Tengah Luncurkan Program “Kado Mama” di Kota Solo.

Soloevent.id - Pemerintah Kota Surakarta berkolaborasi dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Jawa Tengah...

More like this

Klinik Kesehatan Dibuka di Dalam Pura Mangkunegaran, Siapa Saja yang Bisa Berobat Gratis?

Surakarta, 3 Desember 2025. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Mangkoenagoro X meresmikan Klinik...

UEA Rayakan Hari Nasional Ke-54 di Solo, Gelar Pertunjukan Budaya di Masjid Sheikh Zayed.

Soloevent.id - Puncak Peringatan Hari Nasional Uni Emirate Arab (UEA) ke-54 kembali di gelar...

Puncak Perayaan HUT Ke-12 The Park Mall: Batas Senja Bikin Penonton Solo Terhanyut!

Soloevent.id - The Park Mall Solo Baru menggelar perayaan Hari Ulang Tahun ke-12 dengan...