Saturday, September 7, 2024
spot_img
HomeSeni dan BudayaNibroll Kritik Efek Negatif Teknologi Lewat Pentas Real Reality

Nibroll Kritik Efek Negatif Teknologi Lewat Pentas Real Reality

Published on

spot_img

NIBROLL KRITIK EFEK NEGATIF TEKNOLOGI LEWAT PENTAS REAL REALITY

“Mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat.” Kalimat itu pastinya sering  didengar akhir-akhir ini. Ungkapan tersebut muncul seiring semakin massifnya penggunaan teknologi – terutama smartphone – di era sekarang. Kehadiran gadget di kehidupan manusia, disadari atau tidak, membuat si pemilik terasing. Tak hanya sisi kehidupan sosialnya, ia pun terasing dari jiwa dan tubuhnya.

Keterasingan manusia terhadap dirinya sendiri itu coba ditanggapi oleh Mikuni Yanaihara. Melalui pentas tari berjudul Real Reality, ia dan rekan-rekannya yang berdiri di bawah bendera Nibroll – grup tari kontemporer asal Tokyo, Jepang, ingin mengkritik kebiasaan tersebut. Real Reality dipertunjukkan di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Minggu (10/1/2015).

Pentas malam itu berjalan dengan tempo cepat. Di bagian awal, penonton disuguhi oleh beraneka ragam permainan video mapping. Salah satu yang dimunculkan adalah angka-angka yang terlihat seperti sistem bilangan biner komputer. Sejak saat itulah “kegilaan” dalam diri manusia mulai muncul.

Kelenturan tubuh para pemain, beradu dengan cepatnya tempo musik industrial yang mengiringi. Seiring waktu yang berganti – ditunjukkan adegan mencopoti lapisan baju yang terpasang, penonton semakin dibawa ke dalam sisi gelap manusia.

Sifat sosial yang seyogyanya dipunyai manusia, mulai terpangkas. Dari teknologi, “dunia” baru telah tercipta. Tak pandang bulu, mulai dari seniman, olahragawan, pekerja kantoran, akan terlelap dalam buaian teknologi. Bahkan, di era teknologi, manusia menjadi Tuhan bagi dirinya sendiri.

Hari berganti hari, teknologi semakin membekap manusia. Realitas yang digeluti adalah suatu kefanaan. Hal-hal kecil yang dulu pernah digeluti, akhirnya menjadi sebuah memori karena sekarang manusia lebih senang menatap layar ponsel mereka. Di “dunia” baru ini, manusia semakin kehilangan dirinya. Semakin kencang ikatan rantai teknologi melilit tubuh, di saat itulah manusia mulai menuntun peti matinya.

Sang koreografer Real Reality, Mikuni Yanaihara, menyampaikan, di era digital ini tubuh bukanlah jadi suatu hal yang penting. “Kita bisa melakukan apa saja tanpa harus menggerakkan tubuh,” kata dia saat ditemui usai acara. “Di dunia maya apapun terasa mudah, contohnya saat kita bermain game SimCity. Namun, saat itu dibawa ke dunia nyata, jadi terasa sulit,” tuturnya.

Real Reality adalah bentuk kegelisahan Mikuni. Hidup di Jepang – yang notabene negara maju dengan tingakat produksi-konsumsi teknologi cukup besar – membuat rasa gelisahnya semakin besar. “Saya kira bukan hanya Jepang yang mengalami masalah seperti ini. Orang-orang di semua negara, pasti sering ngobrol lewat ponsel,” ungkapnya.

Setelah Solo, Nibroll bersama Real Reality-nya akan singgah di Hanoi, Vietnam, Jumat (15/1/2016) mendatang.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Solo Grand Mall Gelar Lomba Panjat Pinang sebagai Langkah Awal Renovasi Menuju Tampilan Modern di 2025

Soloevent.id - Surakarta, 31 Agustus 2024 - Solo Grand Mall sukses menyelenggarakan Lomba Panjat...

Rakerda IHGMA Jawa Tengah 2024 Bahas Optimalisasi Potensi Lokal

Soloevent.id - Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) wilayah Jawa Tengah telah sukses menggelar...

Menyambut Seni Pertunjukan Multikultural – SIPA 2024 Day 2

Soloevent.id - SURAKARTA – Solo International Performing Arts (SIPA) 2024 kembali memukau penonton...

More like this

Performing Royal Genesis – SIPA 2024 Day 1

Soloevent.id - SURAKARTA – Agenda tahunan Kota Surakarta, Solo International Performing Arts (SIPA)...

RAYAKAN KEMERIAHAN SIPA, PURA MANGKUNEGARAN TERPILIH SEBAGAI PANGGUNG UTAMA SIPA 2024

Soloevent.id - Solo International Performing Arts (SIPA) 2024 kembali menghadirkan maha karya seni bertaraf...

Konser Karawitan Ngumandhang Gamelanku Tampilkan Enam Grup

Soloevent.id - Konser seni karawitan kembali digelar di Halaman Balaikota Solo, Sabtu (24/8/2024). Konser...