Selain puncak acara Gunungan Grebeg Mulud dan tabuh gamelan pusaka, salah satu tontonan yang paling diminati adalah Sekaten. Agenda rutin Solo ini selalu menjadi sorotan wisatawan di tiap tahunnya.
Sekaten Solo adalah salah satu tradisi Keraton Surakarta yang paling dikenal dan ditunggu kehadirannya setiap tahun. Masih kental dengan budaya jawa, Kota Solo menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestic maupun luar negeri.
Sekaten Solo tahun ini dimulai sejak tanggal 17 Desember 2015 sampai 2 Januari 2016. Ada yang berbeda di Sekaten Solo tahun ini dibanding tahun lalu. Sebelumnya Sekaten Solo selalu bertempat di satu lokasi yaitu Alun-Alun Utara Kota Solo. Namun, dikarenakan adanya Pasar darurat Klewer yang juga bertempat di Alun-Alun Utara, akhirnya Sekaten Solo digelar di 3 tempat berbeda. Depan Masjid Agung Surakarta, jalan sepanjang alun-alun utara dan Benteng Vastenburg.
Area pertama Sekaten Solo yaitu depan Masjid Agung Surakarta. Di area ini para wisatawan dapat berbelanja aneka makanan dan oleh-oleh khas Solo. Seperti emping, ampyang brem, dodol, getuk dan lain-lain. Selain makanan juga ada kaos solo, tas rajut dan aneka oleh-oleh khas Solo lainnya.
Area kedua Sekaten Solo berada di jalan sepanjang alun-alun utara. Di area ini terdapat berbagai macam gerabah dan aneka mainan anak-anak. Seperti pasaran dan celengan yang mempunyai banyak warna. Pasaran dan celengan ini menjadi salah satu khas dari Sekaten. Tak hanya itu, arum manis, martabak telor dan donat menjadi kuliner yang bisa kamu nikmati di Sekaten Solo.
Area terakhir yaitu Benteng Vastenburg. Disinilah semua wahana permainan berkumpul. Mulai dari odong-odong, capung, kora-kora, kincir angin, komedi putar, tong stand, ombak banyu dan lain-lain. Gak hanya mainan, di Benteng Vastenburg ini juga banyak penjual makanan ringan dan aksesoris “seribuan”.
Meski berpisah di tiga tempat yang berbeda, tidak membuat Sekaten sepi. Justru dengan ini semakin membuat wisatawan berduyun-duyun ke Sekaten. “Malah enak kaya gini, jadi gak umpek-umpekan. Bisa jalan-jalan kaya backpacker,” ujar Erini salah satu pengunjung Sekaten. Pedagang Sekaten pun mengaku omsetnya naik dibanding tahun lalu. “Tahun ini lebih rame soalnya cuacanya cerah dibanding tahun kemarin hujan terus.” ujar pemilik wahana Kincir Angin.