Monday, June 23, 2025
spot_img
HomeMusikRisa Saraswati Menceritakan Kisah Horor

Risa Saraswati Menceritakan Kisah Horor

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

Soloevent.id – G# of Smaracatur 2015 jadi panggung pertama Sarasvati di Kota Solo. Ribuan penggemar Sarasvati – biasa disebut Sarasvamily – menjadi saksi bagaimana band dari Bandung ini memainkan lagu-lagu hits-nya secara menarik. Nggak hanya itu, jika diibaratkan novel nih, band ini mampu mengajak penonton ke dalam dunia “pop horor”, yang sesuai sama konsep bermusik mereka.

Vokalis Sarasvati, Risa Saraswati, adalah yang paling “bertanggungjawab” atas itu semua. Nggak cuman lihai bernyanyi, wanita kelahiran 24 Februari 1985 ini juga handal membangun komunikasi dengan penonton. Jadi, di beberapa nomor yang dibawakan Sabtu (29/8/2015) malam itu, Risa selalu membagi latar belakang penulisan lirik lagu-lagu tersebut.

Dari kisah-kisah horor yang dialaminya, Risa menggiring imajinasi penonton buat jalan-jalan ke dunia tak kasat mata. Salah satu yang diinget Soloevent adalah waktu Risa Saraswati menceritakan kisah horor sepasang sahabat, Sarah dan Jane. Risa mengenang cerita tragis keduanya lewat lagu “Danur”.

Risa Saraswati bercerita, dalam mimpinya selama tiga hari berturut-turut, ia selalu didatangi dua sosok perempuan. Hari pertama, wajah mereka tidak bisa dikenali karena hangus terbakar. Di hari kedua dan ketiga, wajah mereka berangsur dapat terlihat.

“Yang satu adalah hantu perempuan Belanda. Sedangkan satunya lagi adalah hantu perempuan lokal yang memakai kebaya sederhana. Mereka bernama Jane dan Sarah,” kata Risa kepada penonton yang memadati Taman Balekambang.

Dari obrolan mereka, Risa tahu kalau keduanya ternyata saling bersahabat. Kala itu, Jane dan Sarah tidak memedulikan perbedaan derajat antara orang Belanda maupun pribumi. Bahkan, Jane selalu menemani Sarah yang terkena penyakit lumpuh.

Cerita persahabatan mereka mulai menyebar ke warga. Bukannya mendukung, warga malah mencap keluarga Sarah sebagai pengkhianat. Di suatu hari, warga kalap. Mereka berbondong-bondong menuju rumah Sarah, dan kemudian membakarnya.

Karena penasaran, Risa menanyakan kenapa mereka tidak lari saja. “Aku tidak akan meninggalkan sahabatku,” tutur Risa menirukan ucapan Jane. “Kalian tahu, pada saat terbakar, Jane memeluk Sarah. Mereka kemudian mati,” lanjutnya.

Ada satu bagian yang menurut Soloevent paling tragis. “Usiaku terpaut dua tahun di atas Sarah. Kami tidak merayakan tanggal kelahiran yang sama. Akan tetapi, ada satu tanggal yang selalu kami rayakan, yaitu tanggal kematian,” tambah Risa, mengutip perkataan Jane.

Hhhmm, cukup memilukan, ya?

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Jelajahi Karya Seni Kontemporer dan Teknologi Digital di Art Sura 2025

Soloevent.id - Pameran seni rupa Indonesia Art Sura 2025 digelar selama 8 hari pada...

Simak Rute Kirab Kebo Bule 1 Suro 1959 Keraton Kasunan Surakarta

Soloevent.id - Keraton Kasunanan Surakarta akan menggelar kirab untuk menyambut Tahun Baru Islam 1...

Pertunjukan Imersif Shishani & Sisterhood Tersaji Apik di Ndalem Djojokoesoeman

Soloevent.id - Erasmus Huis Jakarta bekerjasama dengan Solo International Performing Arts (SIPA) Festival menyelenggarakan...

More like this

Pertunjukan Imersif Shishani & Sisterhood Tersaji Apik di Ndalem Djojokoesoeman

Soloevent.id - Erasmus Huis Jakarta bekerjasama dengan Solo International Performing Arts (SIPA) Festival menyelenggarakan...

Pecas Ndahe Bikin Ger-geran Panggung Peken Jasindo di Keraton Kasunanan Surakarta

Soloevent.id - Grup humor asal Solo Pecas Ndahe tampil menghibur pada acara Peken Jasindo,...

Konser Laras Hati Mangkunegaran: Memperkuat Anak Muda dengan Budaya

Dalam rangka peringatan hari jadi ke-268 Mangkunegaran, konser musik Laras Hati Mangkunegaran digelar di...