Minggu (31/5/2015) menjadi hari yang membahagiakan bagi Harmoni Amourest. Bertempat di acara Balada-balada #7, grup musik asal Karanganyar ini merilis album perdananya yang diberi judul Berbagi Cerita. Dengan dilepasnya album berisi delapan lagu ini ke pasaran, otomatis membuat mereka bernafas lega. Pasalnya, ada beberapa kendala dalam proses pembuatan album.
Menurut rencana awal, Berbagi Cerita dikeluarkan pada Agustus 2014. Namun,dalam pengerjaannya ternyata tidak berjalan mulus. “Kesibukan personel, proses di luar band, studi, itu yang membuat kami menunda rilis,” tutur gitaris Harmoni Amourest, Irawan Wijayanto, saat ditemui Soloevent usai mereka tampil di Bentara Budaya Balai Soedjatmoko, Solo, Minggu malam.
Selain kesibukan masing-masing anggotanya, ada beberapa hal-hal teknis yang perlu dipikirkan serius demi menunjang kualitas album. Seperti konsep, cover, foto, pengemasan, mixing, dan hal-hal lain. Perilisan itu juga terpaksa ditunda karena ada materi rekaman yang hilang. “Itu harus membuat kami take ulang,” jelas pemain cajon Harmoni Amourest, Chairurrahman “Iyunk”.
Usai dirilisnya Berbagi Cerita, grup musik beraliran balada-pop-akustik ini akan menggiatkan promo album. “Tahun ini kami fokus itu dulu,” papar Irawan. Dia menambahkan, strategi untuk merambah dunia musik di Solo yakni dengan banyak-banyak tampil di gig. “Kami juga bakal memulai pergerakan, salah satunya lewat komunitas,” terang Irawan.
Strategi lain yang mereka gencarkan yaitu memasukkan single ke beberapa radio. “Kami mulai memasukkan ke radio-radio, beberapa di antaranya radio kampus. Karena album ini kami ingin menyasar pasar mahasiswa,” papar Iyunk.
Irawan sedikit membocorkan, sembari melakukan promo, Harmoni Amourest juga siap ancang-ancang untuk masuk dapur rekaman lagi. “Kami punya materi yang siap direkam. Sambil promo, kami sambil nggodog materi dan bersiap rekaman lagi,” pungkas Irawan.