Minggu (8/2/2015) pagi itu, salah satu titik car free day (CFD) di kawasan Sriwedari, Solo, tampak semarak. Empat buah kwali berisi jenang, diserbu oleh warga. Dengan takir di tangan, mereka berkerumun di depan para koki yang menyajikan penganan tradisional itu.
Karena terkesan semrawut, akhirnya salah seorang petugas menertibkan mereka dengan cara membuat baris antrian. Namun, karena tingginya animo, jenang itu habis dalam sekejap. Si petugas kemudian meminta maaf kepada warga yang tidak berkesempatan mencicipinya. “Nuwun sewu, Pak, Bu, buburnya habis. Kalau ingin bubur gratis lagi, silakan datang ke Festival Jenang Solo di Ngarsopuro, minggu depan,” tuturnya.
Tulisan di atas merupakan gambaran dari pre-event Festival Jenang Solo (FJS) 2015. Dengan turut menggandeng Hotel Agas, panitia membagikan jenang kepada pengunjung CFD secara cuma-cuma. Tak hanya itu, kegiatan tersebut juga menjadi ajang sosialisasi kepada warga Solo tentang event tahunan ini. “Kami turut serta dalam gelaran Festival Jenang Solo 2015. Kami menggelar acara ini agar masyarakat tahu tentang FJS 2015,” tutur Restaurant Manager Hotel Agas, Sigit Supriyadi.
Dalam pre-event itu, Hotel Agas membagikan empat varian jenang. Yakni grendul, mutiara, ketan hitam, dan sumsum. Sebanyak 400 takir dipersiapkan oleh pihaknya, dan ludes dalam hitungan jam. Sigit mengaku, proses memasak bubur dilakukan pukul 04.30 WIB.
“Buburnya kan pakai santan. Santan itu tidak bertahan lama, jadi masaknya jam segitu. Biar masyarakat dapat menyantapnya dalam kondisi fresh pula,” katanya. Ia menambahkan, empat jenis bubur itu dipilih karena sudah populer di kalangan masyarakat.
Divisi Peserta dan Kebendaharaan Festival Jenang Solo, Gatot Sudarmasto, menjelaskan Festival Jenang Solo 2015 akan dibuka pada Minggu (15/2/2015) pagi di koridor Ngarsopuro. “Ada banyak rangkaian acaranya, seperti lomba masak jenang, seminar, dan lain-lain,” jelasnya ketika ditemui wartawan. Gatot membeberkan, berkenaan dengan tema FJS tahun ini yaitu “Jenang Bahari”, pembukaan festival bakal dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.