Monday, August 11, 2025
spot_img
HomeMusikKonser Absurd FISIP Meraung

Konser Absurd FISIP Meraung

Published on

- Advertisement -spot_img

absurb konser fisip meraung-post__

Absurd, singkat, padat. Tiga kata itu tepat untuk mendeskripsikan penampilan Fisip Meraung (FM), Jumat (10/10/2014). Band yang beranggotakan Taufik “Topik” Sudirman (gitar, vokal), Megananda “Amek” (bass, vokal), dan Radius Bonifasio (drum) ini, menjadi salah satu penampil dalam gelaran MusicArt. Selain pameran, acara yang dihelat oleh mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) FSSR UNS angkatan 2012 tersebut, turut mengajak beberapa band untuk unjuk gigi.

Walaupun akustik ruangan tidak terlalu baik, tapi tidak menjadi halangan bagi fisip meraung untuk berbagi keceriaan bersama penonton. Puluhan orang yang hadir di Galeri Seni Rupa Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) malam itu, sudah dibuat terpingkal-pingkal oleh aksi trio tersebut usai mereka checksound. “Oh iya ding, nganggo intro sik ding, ya?” celoteh Topik. Setelah itu mengalunlah sebuah tembang pembuka repertoar yang bernafaskan sound ala Pianos Become The Teeth dan Senja Dalam Prosa.

Lagu intro tadi hanyalah awalan dari keabsurdan yang telah disiapkan dalam setlist . Kemudian, band yang pada Juli lalu merilis album Pitik dan Sapi ini, menggeber lagu pertama, “Budi Dodol Tempe”. “Becake Keplindes Sepur” dan “Julio Sang Ilusionis”, menjadi lagu kedua dan ketiga. “Karena kami dari tadi minum air putih, maka kami perlu es teh. This is it, ‘Es Teh’,” ucap Amek saat mengawali lagu yang diambil dari album Gedang Goreng itu.

“Gedang Goreng”, “Ngentasi Memean”, “Bakso Bakar”, tak lupa mereka bawakan. Fisip Meraung terkenal dengan celotehan-celotehan absurdnya yang banyak mengundang tawa. Itu mereka buktikan saat menyanyikan “Sekaten”. Gestur dan gaya bicara Topik yang mirip anak-anak, cukup membuat penonton terbahak-bahak.

Selanjutnya, nomor “Mas Angga”, “De’e”, dan “Soto Lamongan”, dinyanyikan dalam sesi akustik. Dua lagu yang disebutkan di akhir merupakan lagu yang akan dimasukkan di album terbaru. Mereka juga membocorkan bahwa album kesepuluh itu akan dirilis dalam bentuk boxset, dengan jumlah terbatas.

Lagu yang sedang mendapatkan airplay tinggi di salah satu radio di Solo, “Balen”, menjadi akhir dari sesi akustik. Konser Fisip Meraung malam itu ibarat sebuah materi jokes, dengan punchline di bagian akhir. Sebelum mengawali lagu pamungkasnya, Amek sempat berseloroh absurd, “Karena kami adalah Behemoth, maka inilah lagu terakhir kami.” Lagu berdurasi sepuluh detik, “Eaaaaa!”, dipilih sebagai penutup. Sebuah antiklimaks yang mempunyai klimaksnya tersendiri.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Kenalkan Asal-Usul Sejarah dan Budaya Daerah Kepada Generasi Muda Lewat Tradisi Lisan Toponimi

Soloevent.id - Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta menggelar Festival...

Grand Final Pemilihan Putra Putri Solo 2025, Ajang Inspiratif Promosikan Kota Solo

Soloevent.id - Malam Grand Final Putra Putri Solo 2025 kembali digelar di Halaman Balaikota...

Developer Perumahan Fajar Group Gelar Open House Sambut HUT ke-80 Republik Indonesia

Soloevent.id - Developer perumahan di kawasan Solo Raya, Fajar Group menggelar acara Open House...

More like this

Malam Puncak Solo Keroncong Festival 2025 Berlangsung Meriah, Hadirkan Penyanyi Malaysia

Soloevent.id - Solo Keroncong Festival (SKF) 2025 kembali digelar pada Jumat - Sabtu (25–26...

Pertunjukan Imersif Shishani & Sisterhood Tersaji Apik di Ndalem Djojokoesoeman

Soloevent.id - Erasmus Huis Jakarta bekerjasama dengan Solo International Performing Arts (SIPA) Festival menyelenggarakan...

Pecas Ndahe Bikin Ger-geran Panggung Peken Jasindo di Keraton Kasunanan Surakarta

Soloevent.id - Grup humor asal Solo Pecas Ndahe tampil menghibur pada acara Peken Jasindo,...