Monday, August 11, 2025
spot_img
HomePameranGara-Gara Musicart, Taman Budaya Jawa Tengah Disulap Jadi Ruang Pamer

Gara-Gara Musicart, Taman Budaya Jawa Tengah Disulap Jadi Ruang Pamer

Published on

- Advertisement -spot_img

music art-post__

Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR) UNS Solo pada Jumat-Sabtu (10-11/10/2014) lalu, menyelenggarakan eksibisi dengan tajuk “Musicart”. Acara yang diarsiteki oleh mahasiswa DKV angkatan 2012 ini, menjadikan Galeri Seni Rupa Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) sebagai ruang pamer.

Terdapat kurang lebih 50 karya yang ditampilkan. Kesemuanya merupakan hasil olahan tangan dari tujuh kelompok yang terlibat. Seperti namanya, pameran tersebut memvisualkan musik ke dalam beberapa karya seni rupa. Tidak hanya seni desain gfafis saja yang ditampilkan, beberapa karya manual pun dipertontonkan. Bahkan, seni instalasi juga dibuat untuk memperkuat suasana.

Ruang pameran ditata sedemikian rupa dengan menggunakan sekat-sekat. Pembatas tersebut berfungsi sebagai pembeda lokasi antara ruang satu dengan lainnya. Di masing-masing ruang, terdapat beragam karya yang disesuaikan dengan aliran musik di area itu. Ada tujuh area genre musik di tempat itu, yaitu gamelan, keroncong, blues, rock, pop, dangdut, dan techno. Sehingga ketika memasukinya, pengunjung seolah diajak jalan-jalan dalam sebuah museum musik

music art tbjt 2_

Kedatangan pengunjung disambut dengan satu set gamelan, yang diletakkan tak jauh dari pintu masuk. Di area kedua, dipajang beberapa foto para seniman keroncong yang berpengaruh di Indonesia, lengkap dengan profil serta lagu-lagu hits mereka. Foto-foto dari nama besar seperti Gesang, Waljinah, Anjar Any, dan lainnya, dihias dengan ornamen kain jarit yang dibentangkan di bawahnya. Tak ketinggalan, beberapa seni instalasi dibuat dengan menonjolkan alat-alat musik khas keroncong.

Area ketiga adalah blues. Terdapat siluet bapak blues dunia, B.B. King, yang sedang memainkan gitar, dipadukan dengan nirmana di bagian background-nya. Ada satu karya menarik di bagian ini, yakni pemberian efek rambut yang dibuat menggunakan pita kaset, pada karikatur John Mayer. Sedangkan di area rock, ada seni instalasi yang cukup menyimbolkan identitas musik tersebut: kemarahan, amplifier, alkohol, dan raungan gitar.

Menurut keterangan Ketua Panitia Musicart, Abi Ghifar Rapanza, penyelenggaraan itu merupakan agenda rutin mahasiswa DKV. “Jadi lazimnya, setiap angkatan di tahun keduanya di DKV, selalu membuat pameran,” terangnya. Lanjut Abi, tema tersebut dipilih karena musik adalah satu kesatuan dengan kehidupan. “Dan juga musik harus diapresiasi, terutama musik tradisional yang belakangan peminatnya mulai berkurang,” urainya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Kenalkan Asal-Usul Sejarah dan Budaya Daerah Kepada Generasi Muda Lewat Tradisi Lisan Toponimi

Soloevent.id - Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta menggelar Festival...

Grand Final Pemilihan Putra Putri Solo 2025, Ajang Inspiratif Promosikan Kota Solo

Soloevent.id - Malam Grand Final Putra Putri Solo 2025 kembali digelar di Halaman Balaikota...

Developer Perumahan Fajar Group Gelar Open House Sambut HUT ke-80 Republik Indonesia

Soloevent.id - Developer perumahan di kawasan Solo Raya, Fajar Group menggelar acara Open House...

More like this

Solo Anggrek Festival 2025 Tampilkan Pesona Anggrek Nusantara

Soloevent.id - Event Nasional Solo Anggrek Festival 2025 digelar untuk petama kalinya di Gedung...

Museum Negeri Mulawarman Hadirkan Topeng Hudoq di Museum Keliling Indonesia 2025

Soloevent.id - Pameran museum keliling se-Indonesia digelar di Taman Balekambang Solo, Selasa-Minggu (27 Mei...

Event SMEE-ITT Java Expo 2025 Digelar di Kota Solo, Pamerkan Produk-Produk Unggulan UMKM

Soloevent.id - Event SMEE-ITT (Small Medium Enterprises and Export - Investment Trade Tourism) Java...