Wednesday, July 30, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaKelir 45 Meter, Pergelaran Wayang Kulit Masuk Rekor Muri

Kelir 45 Meter, Pergelaran Wayang Kulit Masuk Rekor Muri

Published on

- Advertisement -spot_img

KELIR-45-METER-PERGELARAN-WAYANG-KULIT-MASUK-REKOR-MURI_

Dalam rangka memperingati HUT ke-69 TNI, serta sebagai wujud terimakasih kepada masyarakat, Korem 074/Warastratama Solo menggelar pergelaran wayang kulit dengan lakon “Semar Mbangun Kayangan”, Selasa (7/10/2014). Ada keunikan dari acara yang digelar di halaman Makorem 074/Warastratama Solo itu.

Jika biasanya pertunjukan wayang hanya menampilkan satu dalang, pentas malam itu melibatkan lima dalang sekaligus, dengan berkonsep kolaborasi. Kelimanya yaitu Ki Bodronoyo Sura Agul-Agul, Ki Guna Sumarto, Ki Widodo Wilis, Ki Eko Sumarso, dan Ki Sigit Mursito.

Tidak hanya itu saja kespesialannya. Perhelatan tersebut menggunakan ukuran kelir yang tidak lazim, yakni 45 meter. Berkenaan dengan itu, Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI), tak segan memberikan penghargaan “Pergelaran Wayang Kulit dengan Kelir Terpanjang Sepanjang 45 Meter”, kepada pihak Korem 074/Warastratama Solo.

Tidak hanya itu, pihak Korem 074/Warastratama Solo, juga berhasil mencetak rekor pameran keris bertahta emas sebanyak 132 buah. “Pameran kali ini memecahkan rekor sebelumnya yakni 99 keris oleh Hadi Ahmad Sampurna Jaya dari Lampung, pada 1999 lalu,” jelas Manager Senior MURI, Paulus Pangka, yang mewakili Ketua Umum MURI, Jaya Suprana.

Ke-132 keris tersebut merupakan koleksi pribadi Begug Purnomosidi, yang turut didapuk menjadi dalang dalam pentas semalam suntuk itu. Pada kesempatan itu, mantan Bupati Wonogiri tersebut, juga berhasil menorehkan rekor sebagai “Pemilik Keris Tinatah Emas Terbanyak”.

Dalam sambutannya, Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Bayu Purwiyono (diwakili oleh Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro, Brigjen TNI Ibnu Darmawan), menyampaikan bahwa pergelaran seni budaya dapat membangkitkan nilai luhur dan mempererat integritas nasional, dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat masyarakat, terkhusus warga Jawa Tengah.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan bahwa agenda tersebut merupakan kontribusi TNI dalam menjaga ketahanan nasional di bidang budaya. “Malam ini, saya kira, saudara-saudara yang hadir di sini mempunyai andil untuk melestarikan warisan kebudayaan kita,” jelasnya.

Sebelumnya, di tempat yang sama, Kodam IV/Diponegoro telah berhasil mencatatkan nama mereka dalam buku rekor dunia, setelah menggelar acara musik campursari yang digeber selama 73 jam nonstop, pada 22 September 2014 lalu.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Peringati Hari Kebaya Nasional 2025, Kota Solo Gelar Parade Kebaya Nusantara

Soloevent.id - Dalam rangka Hari Kebaya Nasional Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi (Ditjen...

Malam Puncak Solo Keroncong Festival 2025 Berlangsung Meriah, Hadirkan Penyanyi Malaysia

Soloevent.id - Solo Keroncong Festival (SKF) 2025 kembali digelar pada Jumat - Sabtu (25–26...

Bank Indonesia Solo Gelar Kenduren Solo Raya 2025, Dukung Penuh UMKM Lokal

Soloevent.id - Bank Indonesia kembali menggelar Kenduren UMKM Solo Raya 2025, Jumat-Minggu (25-27/7/2025) di...

More like this

Peringati Hari Kebaya Nasional 2025, Kota Solo Gelar Parade Kebaya Nusantara

Soloevent.id - Dalam rangka Hari Kebaya Nasional Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi (Ditjen...

Peringati Hari Kebaya Nasional, The Sunan Hotel Solo Ajak Generasi Muda Untuk Bangga Berkebaya Dalam “Simfoni Wastra”

Soloevent.id - Hari Kebaya Nasional yang jatuh pada Kamis (24/07/25), memberikan semangat tersendiri bagi...

Dolan Ngidul Jadi Alternatif Wisata Malam Baru di Alun-Alun Kidul Solo, Ada Hiburan Kesenian dan Kerajinan

Soloevent.id - Pemerintah Kota Solo bekerjasama dengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menghadirkan alternatif wisata...