Monday, June 23, 2025
spot_img
HomeMusikWaldjinah, Sang Diva Keroncong

Waldjinah, Sang Diva Keroncong

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

Soloevent.id – “Walang kekek, Menclok neng tenggok. Mabur maneh, Menclok nang pari. Ojo ngenyek yo mas, Karo wong wedhok. Yen ditinggal lunga, Setengah mati.”

Bila anda penggemar musik Keroncong, pasti sudah tidak asing dengan penyanyi lagu Walang Kekek tersebut. Waldjinah, diva Keroncong tahun 1960-an yang masih menjadi kebanggaan Indonesia. Karir Waldjinah melejit sejak menjadi juara 1 Bintang Radio Indonesia tahun 1965. Momen itupun menjadi kenangan terindah bagi Waldjinah karena piala kejuaraan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia kala itu, Soekarno.

Tidak hanya terkenal di negeri sendiri, Waldjinah juga popular di mancanegara. Sebut saja Malaysia, Singapura, Hongkong, Selandia Baru, Yunani, Inggris, Jepang, Belanda dan Suriname. Selain menyanyi keroncong, Waldjinah pun mahir dalam menciptakan lagu. Beberapa karyanya yang masyhur antara lain ‘Yen Ing Tawang’, ‘Bengawan Solo’, ‘Walang Kekek’, ‘Suwe Ora Jamu’.

Waldjinah pertama kali sadar akan kemampuannya saat ia menyanyikan lagu keroncong ketika usia 12 tahun. Bertahun-tahun menyanyikan keroncong dan langgam Jawa, penyanyi keroncong asal Solo ini menemukan kecintaan dan kebahagiaan dengan sendirinya. Pengalaman bernyanyi di banyak negara hingga aneka penghargaan pun telah Waldjinah dapatkan. Waldjinah pun juga  dianugrahi Lifetime Achievement di Anugerah Musik Indonesia 2013.

Kelegendarisan Waldjinah rupanya membuat salah satu perusahaan rekaman di Jakarta berniat mengusulkan namanya menjadi nama Museum Keroncong. Usulan tersebut saat ini tengah dalam pembicaraan dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Di kediamannya Jl. Parang Cantel, Kampung Mangkuyudan, Solo, Waldjinah yang saat itu masih dalam perawatan home care ditemani anaknya Ari Mulyono menganggapi usulan tersebut. ”Kami bisa menerima usulan museum keroncong saja, karena banyak seniman keroncong yang punya nama besar, seperti almarhum Pak Gesang dan lain-lain”,tutur Ari Mulyono.

 

Sumber foto : youtube.com

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Jelajahi Karya Seni Kontemporer dan Teknologi Digital di Art Sura 2025

Soloevent.id - Pameran seni rupa Indonesia Art Sura 2025 digelar selama 8 hari pada...

Simak Rute Kirab Kebo Bule 1 Suro 1959 Keraton Kasunan Surakarta

Soloevent.id - Keraton Kasunanan Surakarta akan menggelar kirab untuk menyambut Tahun Baru Islam 1...

Pertunjukan Imersif Shishani & Sisterhood Tersaji Apik di Ndalem Djojokoesoeman

Soloevent.id - Erasmus Huis Jakarta bekerjasama dengan Solo International Performing Arts (SIPA) Festival menyelenggarakan...

More like this

Pertunjukan Imersif Shishani & Sisterhood Tersaji Apik di Ndalem Djojokoesoeman

Soloevent.id - Erasmus Huis Jakarta bekerjasama dengan Solo International Performing Arts (SIPA) Festival menyelenggarakan...

Pecas Ndahe Bikin Ger-geran Panggung Peken Jasindo di Keraton Kasunanan Surakarta

Soloevent.id - Grup humor asal Solo Pecas Ndahe tampil menghibur pada acara Peken Jasindo,...

Konser Laras Hati Mangkunegaran: Memperkuat Anak Muda dengan Budaya

Dalam rangka peringatan hari jadi ke-268 Mangkunegaran, konser musik Laras Hati Mangkunegaran digelar di...