Thursday, July 31, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaNibroll Kritik Efek Negatif Teknologi Lewat Pentas Real Reality

Nibroll Kritik Efek Negatif Teknologi Lewat Pentas Real Reality

Published on

- Advertisement -spot_img

NIBROLL KRITIK EFEK NEGATIF TEKNOLOGI LEWAT PENTAS REAL REALITY

“Mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat.” Kalimat itu pastinya sering  didengar akhir-akhir ini. Ungkapan tersebut muncul seiring semakin massifnya penggunaan teknologi – terutama smartphone – di era sekarang. Kehadiran gadget di kehidupan manusia, disadari atau tidak, membuat si pemilik terasing. Tak hanya sisi kehidupan sosialnya, ia pun terasing dari jiwa dan tubuhnya.

Keterasingan manusia terhadap dirinya sendiri itu coba ditanggapi oleh Mikuni Yanaihara. Melalui pentas tari berjudul Real Reality, ia dan rekan-rekannya yang berdiri di bawah bendera Nibroll – grup tari kontemporer asal Tokyo, Jepang, ingin mengkritik kebiasaan tersebut. Real Reality dipertunjukkan di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Minggu (10/1/2015).

Pentas malam itu berjalan dengan tempo cepat. Di bagian awal, penonton disuguhi oleh beraneka ragam permainan video mapping. Salah satu yang dimunculkan adalah angka-angka yang terlihat seperti sistem bilangan biner komputer. Sejak saat itulah “kegilaan” dalam diri manusia mulai muncul.

Kelenturan tubuh para pemain, beradu dengan cepatnya tempo musik industrial yang mengiringi. Seiring waktu yang berganti – ditunjukkan adegan mencopoti lapisan baju yang terpasang, penonton semakin dibawa ke dalam sisi gelap manusia.

Sifat sosial yang seyogyanya dipunyai manusia, mulai terpangkas. Dari teknologi, “dunia” baru telah tercipta. Tak pandang bulu, mulai dari seniman, olahragawan, pekerja kantoran, akan terlelap dalam buaian teknologi. Bahkan, di era teknologi, manusia menjadi Tuhan bagi dirinya sendiri.

Hari berganti hari, teknologi semakin membekap manusia. Realitas yang digeluti adalah suatu kefanaan. Hal-hal kecil yang dulu pernah digeluti, akhirnya menjadi sebuah memori karena sekarang manusia lebih senang menatap layar ponsel mereka. Di “dunia” baru ini, manusia semakin kehilangan dirinya. Semakin kencang ikatan rantai teknologi melilit tubuh, di saat itulah manusia mulai menuntun peti matinya.

Sang koreografer Real Reality, Mikuni Yanaihara, menyampaikan, di era digital ini tubuh bukanlah jadi suatu hal yang penting. “Kita bisa melakukan apa saja tanpa harus menggerakkan tubuh,” kata dia saat ditemui usai acara. “Di dunia maya apapun terasa mudah, contohnya saat kita bermain game SimCity. Namun, saat itu dibawa ke dunia nyata, jadi terasa sulit,” tuturnya.

Real Reality adalah bentuk kegelisahan Mikuni. Hidup di Jepang – yang notabene negara maju dengan tingakat produksi-konsumsi teknologi cukup besar – membuat rasa gelisahnya semakin besar. “Saya kira bukan hanya Jepang yang mengalami masalah seperti ini. Orang-orang di semua negara, pasti sering ngobrol lewat ponsel,” ungkapnya.

Setelah Solo, Nibroll bersama Real Reality-nya akan singgah di Hanoi, Vietnam, Jumat (15/1/2016) mendatang.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Pre-Event SIPA 2025 di Solo Paragon Mall Tampilkan Pertunjukan Seni Hingga Talkshow

Soloevent.id - Bulan September mendatang, Solo International Performing Arts (SIPA) bakalan digelar lagi.  Berbagai...

Peringati Hari Kebaya Nasional 2025, Kota Solo Gelar Parade Kebaya Nusantara

Soloevent.id - Dalam rangka Hari Kebaya Nasional Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi (Ditjen...

Malam Puncak Solo Keroncong Festival 2025 Berlangsung Meriah, Hadirkan Penyanyi Malaysia

Soloevent.id - Solo Keroncong Festival (SKF) 2025 kembali digelar pada Jumat - Sabtu (25–26...

More like this

Pre-Event SIPA 2025 di Solo Paragon Mall Tampilkan Pertunjukan Seni Hingga Talkshow

Soloevent.id - Bulan September mendatang, Solo International Performing Arts (SIPA) bakalan digelar lagi.  Berbagai...

Peringati Hari Kebaya Nasional 2025, Kota Solo Gelar Parade Kebaya Nusantara

Soloevent.id - Dalam rangka Hari Kebaya Nasional Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi (Ditjen...

Peringati Hari Kebaya Nasional, The Sunan Hotel Solo Ajak Generasi Muda Untuk Bangga Berkebaya Dalam “Simfoni Wastra”

Soloevent.id - Hari Kebaya Nasional yang jatuh pada Kamis (24/07/25), memberikan semangat tersendiri bagi...