Mengintip 4 Sosok Pembicara Young On Top #Impactsolo

1123
MENGINTIP 4 SOSOK PEMBICARA YOUNG ON TOP #IMPACTSOLO

MENGINTIP 4 SOSOK PEMBICARA YOUNG ON TOP #IMPACTSOLO

Seminar Young On Top #IMPACTSolo yang bertempat di Auditorium UNS, 12 Desember 2015 dipenuhi lebih dari  700 YOTers Solo. Berbagai inspirasi dapat diambil dari pembicara yang terbukti berhasil di passion masing-masing. Sebut saja Billy Boen, Kemal Arsjad, Ahmad Fuadi dan Salman Subakat. Bagi kalian yang penasaran mengenai kesuksesan mereka. Soloevent punya info 4 sosok pembicara Young On Top. Have a nice reading!

 

Billy Boen.

Menyelesaikan gelar sarjana di Amerika dalam kurun waktu 2,8 tahun. Melanjutkan magister dalam kurun waktu 1 tahun dengan IPK cumlaude, membuat Billy mempunyai pekerjaan yang sangat mapan di usia muda. Billy sempat menjadi GM termuda di sebuah perusahaan ternama di dunia dan direktur termuda di perusahaan lainnya. Billy memutuskan menjadi seorang pengusaha dengan mendirikan beberapa perusahaan seperti PT.YOT Nusantara, PT. JIM Executives, PT. JIM Models dan salah satu co-founder perusahaan IT startup bernama PT. GDI.

 

Kemal Arsjad.

Pengusaha dari berbagai macam perusahaan. Meski berpassion di seni, ia lulus kuliah dari Fakultas Ekonomi Universitas Pelita Harapan dan memulai karirnya sebagai Business Development di PT. Elnusa Petrofin. Mengembangkan karirnya sebagai marketing Manager di PT. Projaya Exhindo. Pada akhir tahun 2005, ia mendirikan Lynx Films yang merupakan rumah produksi iklan di Indonesia. Tahun 2009 mendirikan Better-B yang merupakan pengembang aplikasi blackberry pertama di Indonesia. Tahun 2012 mengembangkan bisnisnya di di bidang dive center bersama BIDP Diving Bali. Beberapa prestasi didapat. Salah satunya adalah “Sang Penari” yang memenangkan penghargaan Piala Citra sebagai Film Terbaik 2011.

 

Ahmad Fuadi.

Lulusan pesantren yang menjadi novelis, pekerja sosial dan mantan wartawan. Novel pertamanya adalah Negeri 5 Menara. Karya fiksinya dinilai dapat menumbuhkan semangat untuk berprestasi. Novelnya masuk jajaran best seller tahun 2009, meski tergolong novel yang baru terbit kala itu. Meraih Anugerah Pembaca Indonesia 2010 dan ditahun yang sama juga masuk nominasi Khatulistiwa Literary Award. Hal ini membuat salah satu penerbit di Malaysia menerbitkan novelnya dalam versi bahasa melayu. Novel pamungkas dari trilogy novelnya, Rantau 1 Muara diluncurkan di Washington DC bulan Mei 2013.

 

Salman Subakat.

Anak elektro yang menjadi marketing director Wardah Cosmetics. Lulusan ITB jurusan teknik elektro ini tidak serta merta mendapatkan posisi puncak dalam karirnya. Melalui jalan yang cukup sulit, keteguhan dan kerja kerasnya mampu menjadikan Salman menjadi orang yang cukup disegani di perusahaan ia bekerja.

 

Dari empat pembicara tersebut dapat kita simpulkan, bahwa memang benar-benar there is no limit dalam mengejar passion kita. Entah jalan apapun yang dilalui, kalau kita punya passion yang kuat kita bisa bekerja, bermanfaat untuk orang lain dan hidup sesuai passion. So, temukan passionmu!