Mengarungi Semesta Bunyi Di Rapmafest #3 (Bagian 2)

819

edit-770-513

Soloevent.id – “Jalang” versi Sungai dilibatkan dalam album kompilasi Tribute to Efek Rumah Kaca yang dirilis pada 14 Juli 2016 berbarengan dengan hari kelahiran mp3 sedunia atau biasa dikenal sebagai Netlabel Day. Album ini bisa diunduh gratis di situs Ripstore Asia.

Selanjutnya, Sungai membawakan satu nomor bernafas etnik dari album Arus, “Serat Mantra”. Vokalis Sungai, Irene Winta, mengatakan, dalam lagu tersebut terdapat mantra kebaikan dari Tibet.

Malam itu Sungai tak hanya menyuguhkan materi-materi dari album perdana saja, mereka juga turut memperdengarkan tembang-tembang baru yang bakal mengisi album kedua mereka, Siklus. “Awan Hitam” salah satunya. “Banyak orang yang suka mengumpat hujan. Memang hujan punya sisi baik dan buruk. Namun, alangkah lebih baiknya kalau kita menyikapinya secara positif,” terang Mawar Rengga (vokalis).

Selain “Awan Hitam”, dua lagu baru yang dimainkan Sungai malam itu yakni “Pohon” dan “Estuari”. Tiga judul tersebut mempunyai rasa khas Sungai: pop dibalur dengan unsur kedaerahan dan lirik-lirik indah penuh perenungan. Saat jeda lagu, Anggito Rahman (gitaris-vokalis) membeberkan bahwa Siklus, rencananya rilis awal tahun 2017 mendatang.

Lagu-lagu anyar itu disandingkan dengan nomor-nomor dari album Arus, seperti “Kelabu”, “Cublak-Cublak Suweng”, “Lega”, “Surga Waktu”, dan “Tinggi”. Ito, Mawar, Winta, Efan (gitaris), Adhi Bona (basis), dan Dimas Budi (perkusi) menutup penampilannya dalam Rapmafest #3 dengan salah satu single dari album Arus, “Merah Muda”.