Sunday, December 7, 2025
spot_img
HomeMusikLagu Fstvlst "Mati Muda" Tutup Konser Gground Urban Gigs

Lagu Fstvlst “Mati Muda” Tutup Konser Gground Urban Gigs

Published on

- Advertisement -spot_img

MATI MUDA TUTUP KONSER FSTVLST DI GGROUND URBAN GIGS

Usai dihentak dua grup blues rock asal Kota Solo, Soloensis dan Teori, panggung GGround Urban Gigs menampilkan amunisi terakhirnya. Kali itu, unit rock and roll asal Yogyakarta, Fstvlst, tampil sebagai pemuncak acara.

Saat intro “Orang-Orang di Kerumunan” dimainkan, penonton yang memenuhi area Gelora Pemuda Bung Karno Manahan, Solo, langsung melakukan koor massal. “Kulanuwun, Solo! Apa kabar temen-temen yang ada di sini?” sapa frontman Fstvlst, Farid Stevy Asta.

Dua lagu yang dibawakan tanpa jeda, “Monster Karaoke” dan “Bulan, Setan, Atau Malaikat”, membuat para Festivalist — sebutan penggemar Fstvlst — semakih berdansa liar. Panggung yang tak berjarak dengan penonton dan tak diberi barikade, ditambah stage act Farid yang tak bisa diam, menjadikan suasana konser malam itu bertambah intim dan menarik.

Komunikasi dan kedekatan yang dibangun Fstvlst dengan penggemarnya, lumayan baik. Jokes-jokes yang disampaikan Farid Stevy dan gitaris Robby Setiawan cukup mengundang tawa.

“Jogetnya agak santai, ya. Soalnya debunya berterbangan. Ada yang haus? Nek tak kei banyu, aja diombe. Disemprotke ngisor wae, ben bleduge ora mabur,” kata Farid. Robby tak mau kalah. “Nek bleduge mabur, ngko ditangkep, dibalekke ning ngisor neh,” seloroh pria berambut gondrong itu. “Nek bleduge isih mabur-mabur, ora popo. Sekali-kali kita merasakan apa yang sekarang ini dialami teman-teman di Kalimantan dan Sumatera,” tambah Farid.

Ada sembilan lagu Fstvlst dalam konser GGround Urban Gigs,  Sabtu (10/10/2015) malam. Lagu-lagu hits mereka, antara lain “Menangisi Akhir Pekan”, “Tanah Indah untuk Para Terabaikan Rusak dan Ditinggalkan”, “Ayun Buai Zaman”, sukses jadi ajang karaoke berjamaah.

Fstvlst menutup konser akhir pekan itu dengan nomor anthemic, “Mati Muda”. Bukan Farid Stevy Asta namanya, kalau ia tak melakukan suatu “kegilaan” di panggung. Di repertoar penutup tersebut, Farid memasrahkan jabatan vokalis kepada penonton. Lalu apa yang dilakukannya? Bak penari sufi, dia terus berputar di sepanjang lagu.

Saat lagu itu berakhir, hanya ada satu kata yang keluar dari bibir Farid: “Mumet“.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Klinik Kesehatan Dibuka di Dalam Pura Mangkunegaran, Siapa Saja yang Bisa Berobat Gratis?

Surakarta, 3 Desember 2025. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Mangkoenagoro X meresmikan Klinik...

UEA Rayakan Hari Nasional Ke-54 di Solo, Gelar Pertunjukan Budaya di Masjid Sheikh Zayed.

Soloevent.id - Puncak Peringatan Hari Nasional Uni Emirate Arab (UEA) ke-54 kembali di gelar...

Pemkot Surakarta dan BPSDM Jawa Tengah Luncurkan Program “Kado Mama” di Kota Solo.

Soloevent.id - Pemerintah Kota Surakarta berkolaborasi dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Jawa Tengah...

More like this

Puncak Acara Milad Rapma FM ke-28 Hadirkan Panggung Gigs Musik di Hetero Space Solo

Soloevent.id - Komunitas radio Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Rapma FM baru saja menggelar perayaan...

Float hingga Efek Rumah Kaca Ramaikan Solo City Jazz ke-13 di Pamedan Pura Mangkunegaran

Soloevent.id - Solo City Jazz ke-13 kembali digelar pada 27 September 2025 dengan menghadirkan...

Solo City Jazz 2025 Hadirkan Musisi Local Pride Solo

Soloevent.id - Kota Solo tidak pernah sepi event seru setiap bulannya. Sabtu (27/9/2025) terdapat...