Tuesday, June 24, 2025
spot_img
HomePameranDi Balik Manisnya Opak Angin

Di Balik Manisnya Opak Angin

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

DI BALIK MANISNYA OPAK ANGIN

Sumi dengan sigap membolak-balikkan opak angin di anglo. Dengan alat penjepit, perempuan berusia 63 tahun ini memanggang adonan opak angin supaya matang dan mengeras. Adonan opak angin ia panggang satu per satu. Setelah matang, ia menaruhnya di atas tampah, dan kemudian membungkusnya. Satu bungkus opak angin dihargai Rp 5.000,00.

Saat Soloevent mencicipi, opak angin rasanya manis. Rasanya sama seperti dulu ketika jajanan ini masih populer. Ya, dulu. Kini penjual kuliner tradisional tersebut jarang ditemui. Mungkin karena kemajuan zaman dan tidak adanya pelestari, membuat opak angin tersisih.

Hal itu diakui Sumi. “Anak-anak saya tidak mau meneruskan. Ya tinggal saya saja,” tuturnya saat ditemui Soloevent di The Sunan Hotel Solo dalam acara Traditional Culinary Festival, Senin (7/12/2015).

Walaupun pelestari opak angin sedikit, tetapi wanita yang berjualan opak angin dari tahun 1969 ini mengaku peminat penganan yang terbuat dari ketan tersebut masih banyak. “Saya jualannya di Coyudan. Pelanggan saya biasanya para jemaat gereja. Kalau Idul Fitri, pesenannya bisa tambah banyak,” ungkapnya.

Meskipun menjajakan makanan tradisional, tetapi Sumi punya strategi untuk menggaet konsumen lebih banyak. Setiap pembeli, pasti selalu ia beri kartu namanya. “Saya kasih kartu nama supaya pembeli bisa pesen. Siapa tahu pesennya banyak,” kata dia.

Nah, jika kamu pengen merasakan opak angin buatan Sumi, bisa mampir di daerah Coyudan — tepatnya di depan Bank Mayapada — pada Sabtu dan Minggu. “Selain hari itu saya libur. Soalnya momong cucu,” terangnya.

Sumi dan 29 penjual kuliner tradisional lainnya, menjajakan dagangannya di event Traditional Culinary Festival. Public Relations Coordinator The Sunan Hotel Solo, Tika Ratna, mengatakan dihelatnya acara itu untuk memeriahkan ulangtahun kedelapan The Sunan Hotel Solo. Sekaligus sebagai pengobat rindu masyarakat Solo terhadap kuliner lokal.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Jelajahi Karya Seni Kontemporer dan Teknologi Digital di Art Sura 2025

Soloevent.id - Pameran seni rupa Indonesia Art Sura 2025 digelar selama 8 hari pada...

Simak Rute Kirab Kebo Bule 1 Suro 1959 Keraton Kasunan Surakarta

Soloevent.id - Keraton Kasunanan Surakarta akan menggelar kirab untuk menyambut Tahun Baru Islam 1...

Pertunjukan Imersif Shishani & Sisterhood Tersaji Apik di Ndalem Djojokoesoeman

Soloevent.id - Erasmus Huis Jakarta bekerjasama dengan Solo International Performing Arts (SIPA) Festival menyelenggarakan...

More like this

Museum Negeri Mulawarman Hadirkan Topeng Hudoq di Museum Keliling Indonesia 2025

Soloevent.id - Pameran museum keliling se-Indonesia digelar di Taman Balekambang Solo, Selasa-Minggu (27 Mei...

Event SMEE-ITT Java Expo 2025 Digelar di Kota Solo, Pamerkan Produk-Produk Unggulan UMKM

Soloevent.id - Event SMEE-ITT (Small Medium Enterprises and Export - Investment Trade Tourism) Java...

Nyalanesia Launching Nyalagames di Festival Literasi Nasional 2025 Solo

Soloevent.id - Puncak acara Festival Literasi Nasional (FLN) kembali digelar di Balaikota Solo, Sabtu...