Satu lagi, film bertema kepahlawanan dan nasionalisme, diputar di bioskop-bioskop Tanah Air. Kali ini, Markas Besar Angkatan Darat (Mabes AD) beserta Yayasan Kartika Eka Paksi, Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat, dan Padma Pictures, bekerjasama untuk mengangkat salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yakni Jenderal Soedirman, ke dalam layar lebar.
Kegigihan dan rasa rendah hati Jenderal Soedirman-lah, yang akhirnya menggiring sutradara film Jenderal Soedirman, Viva Westi, untuk memfilmkannya. Ide awal pembuatan film ini datang dari Westi. Riset selama setahun dijalani olehnya, hingga akhirnya dia bertemu dengan Letnan Jenderal Purnawirawan Kiki Syahnakri. Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah siapa yang akan mendanai film ini? Berikut penuturan Viva Westi dalam pencarian investor Film Jenderal Soedirman.
“Kami kemudian bergerilya mencari dana. Di perjalanan, ternyata Mabes AD kepengen men-support secara penuh. Akhirnya, Pak Kiki dan Mabes AD-lah yang menjadi investor kami di film ini,” jelas Viva Westi, dalam jumpa pers di Robb’s Resto Hartono Lifestyle Mall, Solo Baru, Selasa (1/9/2015).
Banyak orang bertanya kepada Westi, apakah ada tekanan-tekanan yang diberikan oleh Mabes AD. Namun, pada kenyataannya, Westi mengaku Mabes AD tidak ikut campur terhadap proses pembuatan film. “Mereka memberikan kebebasan kepada saya. Mereka tidak ikut campur dalam penentuan cerita,” terang dia.
Dari sekian banyak kisah kehidupan Jenderal Soedirman, film ini hanya memfokuskan kepada gerilya yang dilalukannya saat Agresi Militer II. “Kami hanya memiliki durasi dua jam, dan harus memilih cerita mana yang layak diangkat ke layar lebar,” tutur Westi.
Westi berharap, film yang dibintangi oleh Adipati Dolken ini dapat menjadi pemacu bagi generasi muda untuk lebih mengenal sosok Jenderal Soedirman.