Soloevent.id – Pameran museum keliling se-Indonesia digelar di Taman Balekambang Solo, Selasa-Minggu (27 Mei – 1 Juni 2025). Pameran museum keliling dengan tema Abhinawa Bhumi ini menampilkan koleksi unggulan museum, galeri seni, komunitas budaya, lembaga pendidikan, hingga pelaku ekonomi kreatif dari seluruh Indonesia. Ada sebanyak 23 museum dari berbagai daerah yang berpartisipasi dalam pameran tersebut.

Museum-museum tersebut diantaranya Pameran ini Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X, Kementerian Kebudayaan; Museum Nekara, Kepulauan Selayar; Museum Negeri Mulawarman Provinsi Kalimantan Timur; Museum Listrik dan Energi Baru; Museum Keraton Sumenep; Museum Gubug Wayang Mojokerto; Museum Ganesya Malang; Forum Komunikasi Museum Sleman (FKMS); Museum Universitas Gadjah Mada; Museum Ullen Sentalu; Museum Ranggawarsita Provinsi Jawa Tengah; Museum Tosan Aji Purworejo; Museum Kretek Kudus; Museum Batik Pekalongan; Museum Purbakala Bumiayu “Bumiajuensis”; Museum BPK RI, Magelang; Museum Radyapustaka Surakarta; Museum Keris Nusantara; Monumen Pers Nasional; Museum Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat: Museum Tumurun; Museum Samanhoedi; Prodi Kriya ISI Surakarta; Perkumpulan Pelestarian Batik Walang Kekek.

Salah satu museum terjauh yang hadir di pameran dari Museum Negeri Mulawarman Provinsi Kalimantan Timur. Disini menampilkan koleksi tradisi Hudoq atau topeng kayu yang dipahat menyerupai manusia dan burung Enggang. Topeng ini biasanya dikenakan oleh penari ketika musim panen tiba. Selain itu sekujur tubuh para penari juga dibungkus daun pisang yang disobek-sobek menyerupai bulu.
Arya Staf dari Museum Mulawarna mengatakan, “Ini merupakan tradisi dari masyarakat setempat yang sampai sekarang masih dilakukan. Ada banyak tarian tradisi dari Kalimantan Timur seperti tarian Hudoq ini dari Dayak Bahau lalu Tari Burung Enggang, Tari Jepen dan Tari Punan Letto. Kalau untuk koleksi dari Museum Mulawarman sendiri disini kami ada peninggalan dari kerajaan Kutai Kartanegara seperti senjata tradisional. Tapi yang kami bawa disini topeng Hudoq dan peralatan dalam bertani jaman dahulu,” ujarnya kepada soloevent, Kamis (29/5/2025) di Bale Pangenggar Balekambang Solo.

Lalu, ada dari Museum Keraton Sumenep Jawa Timur yang menghadirkan koleksi perhiasan peninggalan kerajaan Keraton Sumenep seperti cincin, Binggel atau gelang kaki dan gelang tangan, Pending atau ikat pinggang dari perak, Kerabu atau hiasan telinga, Coconduk atau hiasan sanggul pengantin wanita.

Masih ada koleksi dari Museum Tosan Aji dari Purworejo yang menghadirkan koleksi berupa Gamelan Kyai Cokronegoro, Keris Tilam Upih dan Keris Singa Barong. Koleksi gamelan ini merupakan hadiah dari Pakuwono VI Kasunana Surakarta. Sementara koleksi keris merupakan hibah dari mantan Menteri Dalam Negeri Indonesia Soepardjo Rustam yang juga penggagas pendirian Museum Tosan Aji Purworejo.

Meuseum Keliling Indonesia memiliki tujuan sebagai sarana edukasi untuk memperkenalkan sejarah, budaya dan warisan Indonesia kepada masyarakat luas, termasuk mereka yang mungkin tidak punya kesempatan untuk mengunjungi museum secara langsung.