Tuesday, February 18, 2025
spot_img
HomeMusikAsam Manis Cerita Voca Erudita Saat Berkompetisi ke Luar Negeri

Asam Manis Cerita Voca Erudita Saat Berkompetisi ke Luar Negeri

Published on

spot_img
spot_img

Soloevent.id – Voca Erudita, Unit Kegiatan Mahasiswa asal Universitas Sebelas Maret Surakarta, berhasil go international. Paduan suara mahasiswa yang telah berdiri lebih dari tiga dekade ini sering mengikuti kompetisi choir ke luar negeri. Hebatnya, mereka pulang ke Tanah Air tanpa tangan kosong. Salah satunya saat tampil gemilang dalam sebuah kompetisi di Italia. Mereka berhasil membawa pulang 8 penghargaan.

Kemenangan di Italia tersebut menjadi semacam pelecut semangat untuk melangkah ke ajang yang selama ini mereka impikan, The European Grand Prix For Choral Singing, sebuah kompetisi paduan suara paling bergengsi di dunia. “Kami ke Italia tahun kemarin. Meski itu bukan rangkaian EGP, dari situ kami sudah tahu suasana kompetisi di sana. Kami tahu vibes-nya,” kata Ketua Voca Erudita, Muhammad Hazim Fauzi, saat talkshow di Radio Soloevent, Rabu (26/2/2020).

Namun, perlakuan antara kompetisi di dalam dan luar negeri berbeda. Kompetisi di luar negeri lebih membutuhkan upaya lebih besar. Dalam hal dana misalnya. “Kami pernah H-3 [keberangkatan] kekurangan dana. Untungnya, pas H-2, ada donatur yang bersedia membantu kami,” ujarnya.

Tak cuma donasi, VE juga mengumpulkan dana lewat sponsor, bantuan universitas, iuran anggota, dan penggalangan dana.

Selain dana, maintenance anggota juga jadi tantangan saat berkompetisi di luar negeri. Biasanya, Voca Erudita membawa sekitar 40 personel. “Dengan kondisi dan beban berbeda, bagaimana pun caranya dari awal sampai akhir harus bisa satu padu,” ungkapnya.



Satu hal penting yang ditanamkan saat berkompetisi ke luar negeri yakni harus menjaga hati. “Jangan terlalu euforia. Kami ke sana bukan untuk main, tapi kompetisi. Mending awalnya nangis-nangis dulu, baru seneng-seneng,” ujarnya.

Hazim juga menceritakan sedikit pengalaman lucu bersama tim ketika berpentas di luar negeri. Ada salah satu anggota mereka yang tiba-tiba sakit. Katanya enggak cocok dengan menu makanan di sana. Untungnya mereka membawa perlengkapan dari Indonesia, seperti beras, sambal, abon. Akhirnya, anggota tim tersebut makan nasi yang dibawa dan langsung sembuh.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Pertunjukan Adheging Kutha Sala The Story of Pakubuwono II Dikemas Modern

Soloevent.id - Dalam rangka memperingati hari jadi Kota Solo yang ke- 280, Pemerintah Kota...

ASITA Funwalk 2025 Jadi Rangkaian Puncak Acara HUT ASITA Yang ke-54

Soloevent.id - Dalam rangka memperingati hari jadi yang ke-54, ASITA (Association of The Indonesian...

Pameran Produk UMKM Unggulan Kelurahan Sambut Hari Jadi Kota Solo

Soloevent.id - Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota Solo yang ke-280 tahun, Dinas Koperasi...

More like this

Perayaan Tahun Baru Kota Solo Hadirkan 12 Panggung Hiburan

Soloevent.id - Malam pergantian tahun di Kota Solo terasa sangat meriah pada Selasa malam...

Rock In Solo 2024 Jadi Ajang Kampanye Menjaga Kelestarian Alam

Soloevent.id - Festival Rock In Solo 2024 telah berlangsung sukses dan penuh kemeriahan di...

Digelar Hingga Larut, Festival Lokananta 2024 Fokus Pada Musisi Lokal

Soloevent.id - Festival Lokananta 2024 yang diadakan pada Sabtu, 7 Desember 2024 kemarin dapat...