Acara yang sudah berjalan ditahun keenam ini selalu mengambil konsep yang berbeda disetiap tahunnya. 2014 adalah tahun dengan tema “Generation Award Culture” mempersembahkan SIPA yang kreatif dan inovatif di Benteng Vasternburg (11-13/9). Rabu (10/9) Panitia SIPA 2014 yang dipimpin oleh Irawati Kusumorasri atau biasa dipanggil Mbak Ira, selaku ketua pelaksana menggelar ritual berupa syukuran dengan pembacaan doa untuk mengharapkan tercapainya tujuan dari diadakannya event ini. Pembacaan Al-Fatihah mengiringi wilujengan rabu sore di atas panggung ditengah Benteng Vastenburg ini. Seorang Ustadz memimpin sebuah ritual doa untuk meminta kepada yang Maha Kuasa agar keberjaanan event ini serta IMF (International Mask Festival) berjalan lancar.
Tujuan digelarnya syukuran rabu sore tersebut untuk kelancaran dan tiadanya halangan dalam berjalannya acara SIPA selama tiga hari kedepan. Dengan ditutup makan bersama jajaran panitia, rekan-rekan media dan jurnalis, acara syukuran ini diakhiri.
Dimana ada acara, selalu ada harapan baik yang diinginkan berbagai pihak. “tidak hanya tahun ini dan tahun depan tapi tahun depan, depan, depannya lagi. Sipa ini menjadi miliknya masyarakat solo , jadi mereka merasa memiliki itu dan akan ikut mengenalkan dan mensukseskan. Saya ingin SIPA ini menjadi icon pertunjukkan di kota solo” ujar Ira dengan sebuah harapan pribadinya.
Benar, sebuah acara tak akan berjalan tanpa dukungan masyarakat yang menunjukkan antusiasnya. Tak hanya Ira saja yang berharap Kota Solo menjadi kota budaya, semua insan yang menginjakkan kakinya di Kota pimpinan F.X Rudi ini juga mempunyai harapan yang sama. Gelar Solo sebagai kota budaya tak lepas dari tangan-tangan mahir seniman yang berkembang dan hidup di kota batik ini. Yuk, jadi pelopor peduli budaya.