Soloevent.id – Konser gratis, nama besar Noah, dan Sabtu malam adalah kombinasi pas yang membikin Lapangan Parkir Stadion Manahan dipenuhi lautan manusia. Setelah terakhir kali berkunjung ke Kota Solo pada 2013 lalu, penantian Sahabat Noah Solo dan sekitarnya akhirnya dibayar lunas di acara Sound of Katulistiwa yang diadakan pada Sabtu (15/7/2017).
Lepas pukul 21.00 WIB, teriakan “Ariel… Ariel…” bergemuruh di antara penonton. Panggilan itu sekaligus menjadi pengiring masuknya personel Noah ke panggung. Tiga lagu semasa mereka masih berbaju Peterpan: “Kukatakan dengan Indah”, “Walau Habis Terang”, dan “Langit Tak Mendengar” menjadi pembuka perjumpaan yang berenergi.
Vokalis Noah, Nazril “Ariel” Ilham, tampak gembira melihat penonton sebanyak itu. “Apa yang lebih menguntungkan dari punya teman sebanyak ini?” katanya, yang dilanjut mengenalkan album terakhir mereka, Sings Legends. “Kami mengaransemen sembilan lagu Indonesia legendaris. Salah satunya mau kami bawakan,” tuturnya membuka “Cinta Bukan Dusta”.
Lagu yang dipopulerkan Rinto Harahap itu dan lagu kelima, “Aku Menunggumu”, menjadi tempat istirahat sejanak sebelum Noah memainkan single terbaru yang kencang, “Para Penerka”.
Isu tentang perbedaan yang sedang menjadi “tren” akhir-akhir ini sempat Noah singgung. Ariel bertanya kepada penonton, “Perbedaan itu bagus atau jelek? Apakah absolut bagus?” Noah melalui Ariel kemudian berpendapat bahwa perbedaan itu bakal jadi bagus apabila diakali.
Ia mencontohkan permainan gitar Uki dan Lukman. “Coba mainkan. Beda kan bunyinya? Ini akan jadi bagus kalau digabungkan,” ucapnya Ariel. Genjrengan gitar itu kemudian menjadi intro lagu “Ada Apa Denganmu”.
Tak hanya karya-karya lama Peterpan, band asal Bandung itu juga membawakan karya-karya Noah, seperti “Separuh Aku” dan “Hidup Untukmu Mati Tanpamu”. Lagu lawas Koes Plus” yang Noah garap ulang di album Sings Legends, “Andaikan Kau Datang” menjadi penutup konser.
Sebelum mengakhiri penampilan, Noah berpesan agar penonton mendukung musisi Indonesia dengan tidak membeli dan mengunduh lagu ilegal. “Musik Indonesia itu paling maju di seluruh Asia. Namun, ada kekhawatiran kami kalau pembajakan bakalan mengancam industri musik. Kalau itu terjadi, enggak akan ada Slank atau Iwan Fals baru,” ujar Ariel.