Sunday, December 7, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaYuk, Kenal Lebih Dekat Dengan Karya-Karya Di Bamboo Biennale 2016 (Bagian 2)

Yuk, Kenal Lebih Dekat Dengan Karya-Karya Di Bamboo Biennale 2016 (Bagian 2)

Published on

- Advertisement -spot_img

edit-770-513

Anemuka: Six Faces of Bamboo

Anemuka digagas oleh tiga mahasiswa Arsitektur Universitas Sebelas Maret Surakarta yakni Rifky Candra Ardhani, Marselinus David Raynaldo, dan Fitri Imanda. Karya ini berbentuk kubus yang dibangun miring. Tiap sisinya mempunyai “wajah” berbeda.

Lewat Anemuka, mereka ingin memopulerkan penggunaan bambu sebagai material yang potensial sebagai elemen kriya dan arsitektur.

Bamboo Bawana

Terletak di sebelah barat venue, Bamboo Bawana merupakan ide dari Jajang Agus Sonjaya dan Rony Arsyad yang bergabung dalam nama Bambubos. Bamboo Bawana berbentuk seperti bumi. Ya, bumi merupakan inspirasi dalam menuangkan karya ini.

Mereka menjelaskan konsep instalasi tersebut ialah semangat mengglobalkan bambu. Agus dan Rony berharap agar bambu bisa bersaing di era kekinian baik dalam seni, kriya, konstruksi, dan perkebunan.

Meditation Space

Jika kamu berkunjung ke Bamboo Biennale 2016 dan melihat ada karya berbentuk sangkar burung, maka itulah Meditation Space. Karya ini adalah kritikan terhadap perilaku masyarakat modern yang tak bisa lepas dari gadget.

Lalu apa hubungannya dengan sangkar burung? Bagi masyarakat Jawa, bentuk sangkar maupun jenis burung merupakan perlambang status sosial. Terlepas dari itu, suara burung dapat memberikan rasa ketentraman bagi si pemilik, sehingga segala pikiran-pikiran negatif bisa sirna berkat suara burung.

Namun, karena perubahan zaman, hobi tersebut mulai ditinggalkan. Masyarakat modern kini lebih terpaku kepada gadget-nya. Melalui karya ini; Budi Pradono, Sigit Ashar, dan Nabila Hudzaifah mengajak pengunjung Bamboo Biennale 2016 untuk sejenak menentramkan diri dan lepas dari pengaruh gadget.

Bagaimana cara menikmati karya ini? “Diharapkan pengunjung dapat memasukkan handphone ke dalam sangkar burung, sehingga orang yang di dalam Meditation Space ini akan mendapat suasana keheningan. Di dekat karya ini terdapat sumur yang akan memperdengarkan suara burung perkutut secara sayup-sayup. Keheningan inilah yang kami rasa dibutuhkan masyarakat saat ini,” tulis mereka dalam liner notes.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Klinik Kesehatan Dibuka di Dalam Pura Mangkunegaran, Siapa Saja yang Bisa Berobat Gratis?

Surakarta, 3 Desember 2025. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Mangkoenagoro X meresmikan Klinik...

UEA Rayakan Hari Nasional Ke-54 di Solo, Gelar Pertunjukan Budaya di Masjid Sheikh Zayed.

Soloevent.id - Puncak Peringatan Hari Nasional Uni Emirate Arab (UEA) ke-54 kembali di gelar...

Pemkot Surakarta dan BPSDM Jawa Tengah Luncurkan Program “Kado Mama” di Kota Solo.

Soloevent.id - Pemerintah Kota Surakarta berkolaborasi dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Jawa Tengah...

More like this

UEA Rayakan Hari Nasional Ke-54 di Solo, Gelar Pertunjukan Budaya di Masjid Sheikh Zayed.

Soloevent.id - Puncak Peringatan Hari Nasional Uni Emirate Arab (UEA) ke-54 kembali di gelar...

Pemkot Surakarta dan BPSDM Jawa Tengah Luncurkan Program “Kado Mama” di Kota Solo.

Soloevent.id - Pemerintah Kota Surakarta berkolaborasi dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Jawa Tengah...

Konterensi Internasional Indonesia Mask Organization (IMO) 2025 : Bertukar Ilmu Topeng Global!

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2025 menghadirkan Konferensi Internasional Indonesia Mask Organization (IMO)...