Friday, November 22, 2024
spot_img
HomeSeni dan BudayaMaskot SIPA 2016 Tampilkan “Maha Swara”

Maskot SIPA 2016 Tampilkan “Maha Swara”

Published on

spot_img
spot_img

soloevent-05252016-foto-sipa-02

 

Soloevent.id – 300-an seniman dari dalam dan luar negeri akan menghangatkan tiga hari penyelenggaraan Solo International Performing Arts (SIPA) 2016. Dihelat di Benteng Vastenburg, Kamis-Sabtu (8-10/9/2016), SIPA edisi sewindu ini tampil beda. Mengusung tema “Maha Swara”, 60 persen penampil bakal menyuguhkan pertunjukan musik, sedangkan 40 persen lainnya menyajikan pentas tari dan performance art.

Kota Solo selaku tuan rumah mengirim empat delegasinya yakni Peni Candra Rini, Semarak Candra Kirana Art Center, Gondrong Gunarto, dan Sruti Respati. Nama-nama yang telah malang-melintang di jagad musik Tanah Air turut unjuk gigi. Sebut saja Dewa Budjana, Maya Hasan, Djaduk Ferianto & Kua Etnika, Vicky Sianipar, dan lainnya.

Sedangkan Park Na Hoon Dance Company, Premijit Manipuri Dance Group, Philip Graulty, Blessing Chimanga, Rodrigo Parejo, Nadi, Neil Chua & Ruanatworkz menjadi perwakilan luar negeri. Selama tiga hari, panggung SIPA 2016 bakalan disemarakkan oleh 21 penampil. Di tiap hari, ada tujuh pengisi acara yang akan menghibur penonton.

Salah satu penampil yang juga menjadi maskot SIPA 2016, Peni Candra Rini, bakal mengetengahkan repertoar berjudul “Maha Swara”. Dalam pementasan ini, Peni mengajak kolaborasi musisi luar dan dalam negeri. Nama-nama yang turut serta dalam kolaborasi lintas negara ini telah disebutkan di atas – kecuali Park Na Hoon Dance Company dan Premijit Manipuri Dance Group

Peni menggambarkan “Maha Swara” sebagai pentas musik yang menampilkan bunyi-bunyi tidak populer di telinga orang. “Kami mengusung world music. Yang akan kami tampilkan tidak hanya bunyi-bunyi asal Indonesia, melainkan juga luar negeri,” terangnya.

“Bunyi-bunyi ini jauh dari hingar-bingar. Namun, itu hanya metaforanya saja. Maksud dari pementasan ini adalah kami ingin mengajak orang-orang untuk menyuarakan suaranya,” jelasnya kepada awak media, Selasa (6/9/2016).

Bunyi-bunyi itu bakal dimunculkan dari gamelan, drum set, gitar, dan beberapa instrumen lain. Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta itu mengaku menggarap komposisi “Maha Swara” selama tiga bulan. “Saya kirim komposisinya ke mereka [musisi luar negeri], kemudian mereka mempelajarinya,” ungkap dia.

“Maha Swara” bakal ditampilkan selama dua hari, Jumat dan Sabtu.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Momen Natal dan Tahun Baru di Alila Hotel Solo Bakal Seru, Ini Acara Menariknya

Soloevent.id – Persiapan merayakan momen tahun baru 2025 bersama keluarga dan kolega makin kentara....

International Mask Festival 2024 Hari Kedua Ada Tarian Ma’juja

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2024 kembali digelar pada Jumat-Sabtu (15-16/112024) di Pendhapi Gedhe...

International Mask Festival 2024 Ditutup Oleh Fanny Seogi

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2024 hari ke-2 (16/11/24) telah digelar di Pendhapi...

More like this

International Mask Festival 2024 Hari Kedua Ada Tarian Ma’juja

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2024 kembali digelar pada Jumat-Sabtu (15-16/112024) di Pendhapi Gedhe...

International Mask Festival 2024 Ditutup Oleh Fanny Seogi

Soloevent.id - International Mask Festival (IMF) 2024 hari ke-2 (16/11/24) telah digelar di Pendhapi...

International Mask Festival 2024 “The Beauty of Solidarity” Resmi Dibuka

Soloevent - International Mask Festival (IMF) 2024 resmi digelar Jumat malam (15/11/24) di Pendhapi...