Soloevent.id – Pura Mangkunegaran makin giat mempromosikan diri dan terus berupaya memberi kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses. Salah satunya yaitu dengan merilis aplikasi khusus bernama Culture Future sebagai media untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang tengah berlangsung di Pura Mangkunegaran.

Selain itu aplikasi ini hadir sebagai bagian dari usaha pembaruan dan adaptasi terhadap elemen-elemen tradisional, sehingga dapat relevan di masa kini. Mangkunegara X yang akrab dengan panggilan Gusti Bhre mengungkapkan hal ini beberapa waktu lalu dalam sebuah kesempatan, sebagaimana laporan dari Antara.

Dia menjelaskan, Culture Future merupakan aplikasi yang diluncurkan dengan beberapa tujuan tertentu. Salah satunya adalah untuk mempercepat dan memberi kemudahan masyarakat yang ingin mengakses budaya-budaya yang berkembang di Pura Mangkunegaran. Selain itu dapat menjadi laboratorium budaya dan penghubung antara tradisi dan solusi atas masalah-masalah yang muncul di masa sekarang.

Bukan itu saja, pelirisan aplikasi tersebut sesuai dengan konsep terbaru Pura Mangkunegaran, Culture Future. Impresi ini menekankan makna penting kebudayaan sebagai landasan terbaik untuk menjalani kehidupan di era mendatang.

Peran Kebudayaan Sebagai Pedoman Untuk Melangkah ke Depan

Masih menurut Gusti Bhre, kebudyaan itu tak hanya terpaku pada masa lalu saja, namun justru dapat menjadi dasar yang kuat untuk berkreasi. Selain itu kebudayaan juga punya peran sebagai pedoman untuk mengambil langkah jauh dalam rangka menghadapi masa depan.

Diterangkan pula, di masa Mangkunegara IV, Pura Mangkunengaran telah hadir sebagai suatu institusi yang memiliki komitmen tinggi untuk melakukan modernisasi dan inovasi. Misalnya melalui proyek pembangunan fisik dengan memakai material baja dan mendirikan pabrik gula di Colomadu dan Tasikmadu. Bahkan pernah menjadi pimpinan proyek pembangunan di utara Stasiun Balapan.

Modernisasi ini terus berlanjut hingga pemerintahan Mangkunegara VII yang ketika itu sempat mengembangkan proyek pembangunan pendahulunya hingga sisi selatan Stasiun Balapan. Tak cukup sampai di sini, beliau juga berperan sebagai pelopor arsitektur modern dan memajukan teknologi listrik di Solo.

Melalui inisiasi Mangkunegara VII juga, pada tahun 1937 Pura Mangkuneragan mengadakan siaran langsung Tari Srimpi Sari Tunggal dengan radio. Siaran langsung yang diperdengarkan di Belanda ini merupakan bagian dari rangkaian upacara pernikahan Putri Juliana dan Pangeran Bernard.

Selanjutnya Mangkunegara X menyebutkan, kehadiran aplikasi Culture Future adalah sebuah langkah awal menciptakan gerakan baru yang dapat memberi dampak positif pada masyarakat. Namun untuk mencapai tujuan tersebut, butuh integrasi, sinergi, hingga landasan kebudayaan sebagai dasar utamanya.

Pada sisi yang lain, aplikasi Cluture Future dapat memunculkan kesempatan lebih luas kepada masyarakat umum. Khususnya bagi yang ingin menghubungkan diri dengan kebudayaan Pura Mangkunegaran tanpa harus datang secara fisik. Langkah ini merupakan cerminan komitmen terhadap pembaruan dan pengembangan inovasi melalui pemanfaatan warisan budaya.