Soloevent.id – Mungkin banyak yang belum tahu bahwa selama ini Masjid Raya Sheikh Zayed kerap memakai teknologi modern untuk melakukan beragam kegiatan. Salah satunya adalah sistem pengelolaan air yang akan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT).
Hal ini mengemuka dalam sebuah acara diskusi bertajuk ‘Bincang Berkah Ramadan’ yang diadakan pada Rabu, 27 Maret 2024 di masjid tersebut. Diskusi ini mengusung tema ‘Spiritual dan Lingkungan; Air sebagai Penghubung’.
Jika dihitung secara rata-rata, Masjid Raya Sheikh Zayed mendapat kunjungan hingga 40.000 jamaah per hari. Sehingga kebutuhan air untuk berwudu dan kegiatan lainnya tergolong besar. Hal ini kemudian memunculkan gagasan bagi pengurus masjid untuk mencari cara agar penggunaan air bisa dihemat.
Direktur Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Munajat PhD menjelaskan pihaknya punya komitmen tinggi untuk menjaga kelestarian lingkungan. Terutama yang berhubungan dengan air karena tiap hari selalu membutuhkan dalam jumlah banyak untuk berbagai macam kegiatan.
Karena itu meski telah memiliki persediaan air yang mencukupi, pengelolaannya tetap harus dilakukan sebaik mungkin. Misalnya melalui suatu settingan, sehingga air tidak dapat terbuang dengan cepat ketika dipakai untuk wudu dan dari sinilah penghematan bisa dijalankan.
Kemudian terkait dengan adanya rencana untuk menggunakan teknologi IoT, Munajat menjelaskan teknologi tersebut akan dihubungkan di suatu jaringan kolektif. Melalui metode ini, setiap perangkat bisa saling terhubung dan mampu menjalankan fungsinya secara otomatis tanpa campur tangan manusia.
Dengan sistem kerja tersebut, sistem pengelolaan limbar air dari masjid bisa semakin efektif dan efisien. Air yang telah digunakan oleh para jamaah untuk wudu tidak akan terbuang percuma. Bahkan dapat diolah lagi untuk menyirami tanaman di area masjid dan sistem penyiraman ini juga berjalan dengan otomatis.
Air Untuk Menunjang Kegiatan Ibadah
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo, Abdul Aziz yang ikut hadir dalam acara diskusi tersebut turut memberi penjelasan. Menurutnya air merupakan kekayaan alam yang harus dimanfaatkan dengan sebijak mungkin. Apalagi mengingkat dalam ajaran Islam, air menjadi kebutuhan yang sangat penting untuk melancarkan kegiatan ibadah.
Sehubungan dengan hal tersebut MUI juga telah mengembangkan suatu program yang memiliki manfaat besar, yakni Ecomasjid. Tujuan pelaksanaan program ini antara lain adalah mendorong tempat ibadah terutama masjid agar lebih peduli pada lingkungan. Menurutnya, Masjid Raya Sheikh Zayed sudah menerapkan program Ecomasjid dan ini perlu dipertahankan.
Pada sisi lain, Sustainable Development Aqua Klaten, Rama Zakaria ikut memberikan pesan. Baginya, sistem pengelolaan air di Masjid Raya Sheikh Zayed yang ditambahi dengan program edukasi tentang lingkungan dan air dapat menjadi sarana komunikasi yang baik.
Khususnya terkait dengan ajakan bagi seluruh stakeholder masjid sehingga bisa saling peduli lingkungan. Apalagi mengingat tugas menjaga kelestarian alam khususnya air membutuhkan kerjasama yang baik antar semua pihak, termasuk para pengunjung dan jamaah masjid.