Soloevent.id – Keraton Kasunanan Surakarta bakal mengadakan kirab untuk menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram atau 1 Suro. Kirab budaya tersebut akan digelar Selasa (8/9/2018) dimulai dari Keraton Surakarta. Yang menjadi ciri khas Kirab 1 Suro di Keraton Surakarta adalah adanya kerbau bule keturunan Kyai Slamet.
Ngomong-omong soal kebo bule, masing-masing dari mereka ternyata punya nama, lo. Di bawah ini adalah nama-nama mereka.
- Kyai Apon (merupakan kebo bule paling tua)
- Kyai Sukro (laki-laki)
- Kyai Juminten (perempuan)
- Kyai Pahing (perempuan)
- Kyai Jabo (laki-Laki)
- Kyai Mugi (perempuan)
- Kyai Siam (perempuan)
Srati kebo bule, Heri Sulistyo, mengatakan, penamaan kerbau-kerbau tersebut tidak sembarangan. Pemilihan nama ada prosesi khusus dengan bancakan dan pemberian namanya langsung dari Gusti atau Raja Keraton Kasunanan Surakarta.
Kebo-kebo bule itu dirawat sama seperti kerbau  pada umumnya. Hanya saja mereka diberi makanan tambahan seperti vitamin dan lain-lain dari pihak keraton.
Di Kirab 1 Suro, kebo-kebo bule keturunan Kyai Slamet menjadi cucuk lampah dan berada di barisan terdepan. Nah, dua hari menjelang kirab, biasanya kebo bule dilatih dengan cara mengelilingi keraton. Ini dilakukan biar mereka siap menjalani kirab.
Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH Dipokusumo, menjelaskan, Kirab 1 Suro Keraton Surakarta selalu menyertakan kerbau karena kerbau adalah bagian dari budaya Jawa.
“Kenapa yang dikirab itu kerbau, maknanya adalah kerbau itu salah satu bagian yang tidak bisa lepas dari tradisi masyarakat tradisional pada waktu itu. Kerbau dijadikan makna simbolis dari beberapa leluhur keluarga keraton, misalnya kebo Kenongo, kebo Panigoro. Kerbau selalu dekat dengan budaya Jawa,” tuturnya dalam jumpa pers di kantor sekretariat Sasana Putra Keraton Kasunanan Surakarta, Jumat (7/9/2018).