Soloevent.id – International Gamelan Festival (IGF) 2018 tak lama lagi digelar. Pada Jumat (3/8/2018), panitia mengadakan jumpa pers di Balai Kota Solo soal rencana pelaksanaan IGF 2018.
Kurator International Gamelan Festival 2018, Joko S. Gombloh, menuturkan, event akbar tersebut akan menampilkan berbagai jenis gamelan, baik yang tradisional maupun modern. “IGF memadukan gamelan keraton, nonkeraton, kontemporer, hingga gamelan mutakhir. Penampilan gamelan istana dan kelompok-kelompok gamelan kecil [digelar] di beberapa venue, terangnya.
Diajaknya kelompok-kelompok yang memainkan gamelan dengan nuansa kekinian adalah upaya untuk menyampaikan beragamnya kultur gamelan baru. Mereka merupakan orang-orang yang mempunyai tradisi kuat tentang gamelan, tetapi juga memahami tentang pembaharuannya seperti apa.
Hingga berita ini diturunkan, website igfsolo.com memuat 47 kelompok gamelan dari berbagai daerah di Indonesia dan 19 grup gamelan asal luar negeri yang akan berpentas di panggung International Gamelan Festival, 9-16 Agustus 2018.
Kelompok-kelompok itu antara lain Peni Candrarini (Solo), Kua Etnika (Yogyakarta), Sambasunda (Bandung), Gamelan Salukat-Dewa Alit (Bali), Siswa Sukro (Inggris), Wesleyan Gamelan Ensemble (Amerika Serikat), Gamelan Grup Lambangsari (Jepang), National Concert Hall Gamelan of Ireland (Irlandia).
Mereka bakal manggung di beberapa titik di Kota Solo, seperti Benteng Vastenburg, Bentara Budaya Balai Soedjatmoko, Teater Besar Institut Seni Indonesia Surakarta, Taman Budaya Jawa Tengah, dan lain-lain.
International Gamelan Festival 2018 bakalan dibuka di Benteng Vastenburg pada Kamis (9/8/2018), jam 19.00 WIB. Upacara pembukaan bertajuk Opening Concert “Homecoming” itu akan dimeriahkan oleh tiga composer: Rahayu Supanggah (Solo), I Wayan Gde Yudane (Bali), dan Taufik Adam (Jakarta), serta kelompok gamelan Southbank Gamelan Players (Inggris) dan Kua Etnika.