Wednesday, December 18, 2024
spot_img
HomeSeni dan BudayaDua Hajatan Besar Sambut Hari Tari Dunia di Kota Solo

Dua Hajatan Besar Sambut Hari Tari Dunia di Kota Solo

Published on

spot_img
spot_img

Soloevent.id – Pemerintah Kota Solo bakal turut memeriahkan gelaran Hari Tari Dunia yang berlangsung pada Minggu (29/4/2018). 5.000 penari yang merupakan siswi SMP, SMA, dan sanggar tari di Solo akan menampilkan Tari Gambyong secara massal.

Dikemas dalam Solo Menari 2018, para peserta bakal berjajar sepanjang Jl. Slamet Riyadi (Gladak-Ngapeman) sejauh lebih kurang 1,4 kilometer. Acara ini akan dimulai pukul 07.00 hingga 09.00 WIB.

Ada dua jenis Tari Gambyong yang bakalan dibawakan, yakni Gambyong Pareanom karya Ngaliman dan Gambyong Tri WMP ciptaan Nunuk Rahayu.

Kenapa memilih Gambyong? Menurut Maretha Dinar selaku Kabid Kesenian, Sejarah, dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Solo, Gambyong merupakan tarian asli Solo. Biasanya tarian ini digunakan untuk menyambut tamu. Dipentaskannya Tari Gambyong diharapkan bisa mengenalkan generasi muda kepada budayanya, sehingga mereka mau melestarikannya.

Rencananya, pementasan tari kolosal ini bakal akan dicatat dalam buku rekor MURI (Museum Rekor Dunia-Indonesia).

Selain Solo Menari 2018, perayaan Hari Tari Dunia di Kota Solo juga berlangsung di area kampus 1 Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Acara tersebut bernama Solo 24 Jam Menari 2018.

Ada 157 kelompok dari berbagai daerah di Indonesia yang akan unjuk gigi pada 29-30 April 2018. Jika ditotal, ada lebih dari 3.000 penari yang berpartisipasi di ajang tahunan ini. Event ini ditabuh pukul 06.00 dan ditutup keesokan harinya pada jam yang sama.



Tiga di antaranya adalah Wirastuti “Tutut” Susilaningtyas, Agatha Irena Praditya, dan Sri Anjani Safitri. Mereka adalah tiga seniman yang bakalan menari selama satu hari penuh tanpa henti. Setiap tahunnya, acara ini selalu dimeriahkan dengan aksi penari 24 jam.

Selain pertunjukan tari, juga akan dihelat  seminari, pameran, bazar, dan orasi budaya. Tahun ini yang akan mengisi orasi budaya adalah sutradara film sekaligus budayawan, Garin Nugroho. Orasi ini sekaligus menandai berakhirnya Solo 24 Jam Menari 2018.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Rayakan Anniversary Solo Paragon Mall Ke-12+1 dengan Kostum Unik

Soloevent.id - Solo Paragon Mall baru saja menggelar perayaan anniversary yang ke-13 pada Senin...

Meet & Greet  Special Disney Friends di Pakuwon Mall Solo Baru

Soloevent.id - Menyambut liburan Natal dan akhir tahun 2024, Pakuwon Mall Solo Baru menghadirkan...

Festival Seni Budaya Kerajaan Nusantara 2024 Digelar Meriah

Soloevent.id - Kota Solo kembali menjadi tuan rumah festival budaya skala nasional. Acara dengan...

More like this

Festival Seni Budaya Kerajaan Nusantara 2024 Digelar Meriah

Soloevent.id - Kota Solo kembali menjadi tuan rumah festival budaya skala nasional. Acara dengan...

Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS Gelar Pameran Art Reflection

Soloevent.id - Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR) Universitas Sebelas Maret berkolaborasi dengan Solo...

BKTT UNS Sukses Gelar Pertunjukan Wayang Orang di RRI Surakarta

Soloevent.id - Terdapat sesuatu yang sangat istimewa pada Jumat, 29 November 2024 kemarin di...