Tuesday, August 26, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaMengenal Tradisi Masyarakat Tionghoa Saat Tahun Baru Imlek Tiba

Mengenal Tradisi Masyarakat Tionghoa Saat Tahun Baru Imlek Tiba

Published on

- Advertisement -spot_img

TAHUN-BARU-IMLEK-001

 

Soloevent.id – Tradisi budaya Tionghoa mulai dihidupkan lagi sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.  Hal itu ditandai dengan menjadikan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional.

 

Tahun baru Imlek biasanya berselisih 1,5 bulan saja dari tahun baru Masehi. Karena selalu jatuh di musim hujan, maka perayaan Tahun Baru Imlek sering dirayakan di tengah cuaca hujan. Tapi konon hujan deras saat perayaan Imlek diyakini dapat mendatangkan berkah dan rezeki. Itu karena tetes hujan akan membawa kesuburan pada bumi yang ditandai melimpahnya pangan dan panen.

 

Orang Tionghoa biasanya juga membagi angpau yakni amplop kecil merah kadang bergambar naga emas yang berisi uang baru. Angpau merupakan simbol kasih sayang dan berbagi pada saudara dan sesama. Setiap orang yang lebih tua akan memberi angpau pada anak-anak, saudara, keluarga, atau teman yang lebih muda usianya.

 

TAHUN-BARU-IMLEK-002

 

Selain berbagi angpau, masyarakat Tionghoa  juga membuat kue keranjang. Kue yang yang mirip dodol ini terbuat dari ketan dan gula jawa. Dulunya kue ini diwadahi keranjang, maka untuk mudahnya dinamai kue keranjang. Kue yang awet ini juga dibagikan ke saudara dan handai taulan.

 

Tidak hanya untuk warga Tionghoa saja, kue keranjang juga dibagikan kepada semua orang. Ini bisa dijumpai di acara Grebeg Sudiro di Kota Solo. Selepas kirab, panitia membagi-bagikan kue keranjang kepada penonton.

 

Kue keranjang disebut juga dengan kue Nian Gao atau kue tahunan karena kue ini adanya hanya setahun sekali. Dalam penyajiannya, kue keranjang biasanya disertai kue mangkok merah. Semuanya merupakan perlambang kehidupan yang manis dan berkah.

 

Selain makanan khas, Tahun Baru Imlek ditandai pula dengan pemasangan lampion dan menggelar pertunjukan barongsai yang semuanya bermakna doa pengharapan pada keberuntungan.

 

 

 

Penulis: Puitri Hatiningsih

Foto: dokumen Soloevent

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Semarakkan HUT RI Ke-80, Ada Pameran Alutsista di Benteng Vastenburg Solo

Soloevent.id - Dalam rangka menyemarakkan HUT RI ke-80, Korem 074 Warastratama menggelar pameran alutsista...

Panggung Gamelan Ethnic Musik Festival Tampilkan Kolaborasi Musik Tradisional dan Modern

Soloevent.id - Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest) 2025 telah digelar selama dua hari pada...

Pra-Event #2 Solo International Performing Arts (SIPA) 2025 Digelar di Koridor Gatot Subroto

Soloevent.id - Solo International Performing Arts (SIPA) 2025 akan kembali digelar pada tanggal 4-6...

More like this

Panggung Gamelan Ethnic Musik Festival Tampilkan Kolaborasi Musik Tradisional dan Modern

Soloevent.id - Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest) 2025 telah digelar selama dua hari pada...

Pra-Event #2 Solo International Performing Arts (SIPA) 2025 Digelar di Koridor Gatot Subroto

Soloevent.id - Solo International Performing Arts (SIPA) 2025 akan kembali digelar pada tanggal 4-6...

Pawai Pembangunan Kota Solo Usung Tema Medical Tourism, Kenalkan Fasilitas Kesehatan Kepada Publik

Soloevent.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggelar pawai pembangunan dalam rangka peringatan HUT ke-80...