Soloevent.id – Solo Tattoo Solidarity di bawah naungan Indonesian Subculture akan menghelat Solo Skin Art Exhibition 3 selama tiga hari, 25-27 Juli 2017. Bertempat di Taman Budaya Jawa Tengah, kabarnya ekshibisi ini akan diramaikan oleh banyak seniman tato terkenal.
Dua tattoo artist dunia, Ricson Bueta dari Filipina dan Shua Epidemic dari Indonesia, akan hadir bersama kurang lebih 70 tatto artist dari Nusantara hingga mancanegara.
Ketua Panitia Solo Skin Art Exhibition 3, Prasetya Enggar Pradana, mengatakan, seni tato kini makin populer dan ekshibisi ini sudah dinantikan banyak orang. “Perkembangan di Solo cukup pesat, ada sekitar 20-40 tato artis. Itu yang resmi, yang enggak resmi bisa ratusan.” ungkapnya pada wartawan, Senin (18/7/2017).
Walau ia menargetkan tidak terlalu banyak pengunjung, yakni 500-700 orang per hari, tapi ia sudah mendapat kabar jika komunitas dari luar kota bakalan hadir. Bahkan, mereka sudah booking hingga 11 gerbong kereta hanya untuk mendatangi acara ini.
Solo Skin Art Exhibition 3 juga menjadi ajang reuni 13 tahun komunitas Indonesian Subculture. Tujuan dari acara ini selain ingin memperlihatkan seni tato modern yang menjunjung tinggi higienis dan pengawasan ketat, juga ingin mengikis persepsi negatif soal tato.
“Kami ingin membuktikan kalau tato tidak selalu berkaitan dengan hal-hal negatif, sekarang juga sudah diterima banyak orang,” ucap Prasetya.
Dalam ekshibisi nanti bakal digelar beberapa kegiatan, seperti tattoo expo, tattoo war, tatto show, musik, custom motor bike, dan sebagainya. Para pengunjung pun bisa langsung melakukan transaksi pembuatan tato dengan para tatto artist.
Pengunjung cukup merogoh kocek Rp30.000,00 untuk mengikuti acara ini. Solo Skin Art Exhibition 3 berlangsung mulai pukul 10.00-22.00 WIB.