Friday, July 18, 2025
HomeLainnyaKompetisi Monolog Artefac 2017 Gelar Tribut Untuk Putu Wijaya

Kompetisi Monolog Artefac 2017 Gelar Tribut Untuk Putu Wijaya

Published on

- Advertisement -spot_img

artefac

Soloevent.id – Event tahunan helatan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Artefac, kembali diadakan lagi mulai Kamis (2/3/2017). Banyak rangkaian kegiatan yang digelar, salah satunya kompetisi monolog. Monolog Artefac 2017 diselenggarakan dari Jumat-Minggu (3-5/3/2017) di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah.

Kompetisi monolog diikuti 22 kelompok teater universitas dari seluruh Indonesia dan 10 kelompok teater SMA se-Solo Raya. Semua peserta diwajibkan mementaskan naskah karya Putu Wijaya dalam durasi 25 menit.

Kepala Divisi Monolog Artefac 2017, Ahmad Fransetya A.W., menjelaskan, dipilihnya karya-karya Putu Wijaya sebagai tema garapan dalam event ini karena seniman teater tersebut dipandang sebagai seniman modern yang aktif menelurkan naskah monolog. “Ini adalah tribute untuk beliau,” terangnya saat ditemui Soloevent.

Panitia Monolog Artefac 2017 membebaskan peserta untuk memilih 14 naskah Putu Wijaya yang telah disediakan. Angga – sapaannya – mengatakan, karya-karya itu merupakan naskah yang jarang dimainkan dalam pementasan monolog. Peserta juga diberi kebebasan untuk melakukan eksplorasi naskah dan genre pementasan.

Untuk menentukan pemenang, panitia menggandeng tiga juri yang berkecimpung dalam dunia teater dan penulisan naskah. Mereka adalah Agus Noor, Hanindawan Soetikno, dan Whani Darmawan. Angga menjelaskan, ada tiga kriteria penilaian yakni pemeranan, penyutradaraan, dan keutuhan.

Di hari pertama kompetisi, para peserta menampilkan kemampuan terbaiknya. Mayoritas para penyaji menampilkan konsep pertunjukan realis. Namun, ada juga beberapa delegasi yang tampil dengan konsep imajinatif. Teater Sendratasik salah satunya.

Kelompok teater dari Universitas Negeri Surabaya itu menggarap naskah “Bumerang” dengan pendekatan imajinatif. Setingnya dibuat meriah dengan memakai visualisasi kartu dan dadu yang menjadi simbol dan benang merah dalam cerita. Sedangkan pemain ditampilkan menyerupai tokoh Red Queen dari film Alice in Wonderland.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

The Sunan Hotel Solo Menjadi Hotel Ranking 1 dan Hadirkan Menu Spesial Yang Bisa Dinikmati Di Mana Saja

Soloevent.id - The Sunan Hotel Solo kembali membuat gebrakan dengan dinobatkan sebagai hotel Ranking...

Road to #2 Solo Keroncong Festival 2025, Pemanasan Menuju Solo Keroncong Festival

Soloevent.id - Solo Keroncong Festival (SKF) 2025 akan digelar pada 25-26 Juli mendatang di...

Solo Batik Carnival 2025 Usung Tema SAMUHITA : Subosukawonosraten

Soloevent.id - Kota Surakarta kembali menggelar Solo Batik Carnival (SBC) pada Sabtu (12/7/2025). Event...

More like this

Sudah Tidak Macet Lagi, Underpass Joglo Resmi Dibuka Untuk Lalu Lintas Umum

Soloevent.id - Jalan bawah tanah atau Underpass Palang Joglo Banjarsari, Solo, resmi dibuka pada Sabtu...

Cara Mudah Memadukan Celana Jeans Pria Dengan Atasan Jeans Agar Tampak Gagah

Soloevent.id - Banyak yang menyebutkan, cowok bisa terlihat lebih ganteng dan gagah saat memakai...

Cara Tepat Menyimpan Roti Agar Tetap Segar dan Aman Dikonsumsi

Soloevent.id - Roti merupakan salah satu jenis makanan paling populer di dunia, tidak terkecuali...