Soloevent.id – Setelah mempersembahkan tiga lagu yang berwarna cukup cerah, kini Raisa mengajak penonton mengarungi kegalauan. “Sekarang sudah memasuki waktu Indonesia bagian galau,” tuturnya diiringi musik latar dentingan keyboard yang menjadi intro “Apalah (Arti Menunggu)”.
Tak hanya pintar menyanyi, penyanyi bernama lengkap Raisa Andriana itu juga cakap membangun interaksi dengan penonton. Seperti saat ia menerangkan lagu “Usai di Sini”, yang menurutnya menjadi salah satu nomor tergalau di album Handmade.
“Suatu hubungan kalau dipaksakan pasti ujungnya enggak baik. Apalagi dalam berhubungan itu dua-duanya enggak mau kalah,” tuturnya. Raisa kemudian memberikan solusi. “Sebelum saling memaksa dan berantem enggak jelas, lebih baik menjadi dewasa dahulu,” ungkapnya. Kemelankolisan “Usai di Sini” kemudian disambung dengan “Biarkanlah”.
Tak ingin berlarut-larut dalam kesenduan, Raisa dan tim kembali menaikkan mood dengan membawakan tembang bernuansa RnB dari album Heart to Heart, “Bye Bye”. Irama riang dengan hentakan drum itu sekali lagi membuat Raisa berdansa di atas panggung.
Pemandangan indah tercipta saat “Jatuh Hati” berkumandang. Saat itu Raisa mengajak penonton menyalakan senter dari ponselnya masing-masing. “Ayo kita buat seperti di festival-festival,” katanya. Di lagu kesembilan, “Mantan Terindah”, karaoke massal memenuhi venue Jakcloth: Goes to Solo. Raisa bisa sedikit bernafas karena ia memberikan bagian chorus kepada penggemarnya.
Tiba di penghujung perjumpaan, Raisa menyuguhkan salah satu hits-nya, “Could It Be”. Lengkingan nada tinggi yang ia keluarkan mendapat tepukan tangan meriah dari penonton. Respon baik yang diberikan penggemarnya membuat Raisa gembira. “Senang banget bisa kembali di sini,” ucapnya disambung lagu pemungkas, “Kali Kedua”.
Sambil memberikan salam perpisahan, senyuman itu masih merekah di bibirnya. Mengawali dan mengakhiri pementasannya dengan senyuman, dialah Raisa.