Thursday, June 12, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaAll Etno #13: Membingkai Persatuan Melalui Musik

All Etno #13: Membingkai Persatuan Melalui Musik

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

edit-770-513

Soloevent.id – “Ini adalah media kami untuk mengingatkan masyarakat bahwa Indonesia itu beragam tapi tetap satu, seperti yang dituliskan dalam Pancasila sila ketiga,” ujar Ketua Panitia All Etno #13, Doni Kusumanegara, saat berbincang dengan Soloevent mengenai acara yang ia gagas.

Jumat-Sabtu (16-17/12/2016), bertempat di Teater Besar ISI Surakarta, mahasiswa Etnomusikologi ISI Surakarta kembali menggelar agenda tahunan bertajuk All Etno. Di edisi kali, All Etno mengusung tema “Ragam dalam Kesatuan”.

Tema tersebut disalurkan melalui musik dari 18 penampil. Di hari pertama, ada sembilan grup yang unjuk gigi. Seluruh pengisi acara malam itu menuangkan keragaman dalam pemilihan alat musik, instrumentasi, maupun kostum. Lewat komposisi-komposisi yang dimainkan, para penonton seperti diajak mengelilingi Indonesia dan diingatkan lagi bahwa negara ini punya nilai-nilai kebudayaan nan kaya.

Grup Sri Katon Mudo tampil membuka All Etno #13. Kelompok asal Karanganyar ini menyuguhkan tarian Nini Thowong yang ditarikan oleh tujuh anak kecil. Diiringi musik lesung dan lagu-lagu dolanan Jawa Tengah, polah tingkah anak-anak tersebut membikin penonton menyunggingkan senyum.

Mahasiswa Etnomusikologi ISI Surakarta angkatan 2013 yang tergabung dalam Coro Etno’s tampil diurutan kedua. Mereka memainkan gamelan-gamelan Bali yang dipadukan dengan ketukan-ketukan kendang rancak khas Jawa.

Ada juga grup musik Alang-alang. Mereka menggabungkan alat-alat tradisional dengan instrumen modern. Alang-alang membawakan musik etnik yang diberi sentuhan jaz. Nada-nada yang dimainkan semakin berwarna berkat hadirnya vokalis yang bercengkok sinden.

Memainkan jenis musik yang hampir serupa dengan Alang-alang, Kemlaka juga tampil percaya diri. Tak hanya nada-nada berbau Jawa Tengah, Kemlaka turut membawakan komposisi yang dicuplik dari daerah Banyuwangi (“Jejeriyel”), Melayu (“Zapin Bunga Desa”), dan Betawi (“Fantastik Ondel-ondel”).

Kelompok musik dari Institut Kesenian Jakarta, Cikini 73, juga tak kalah menarik. Mereka menggabungkan simbol-simbol khas Betawi dengan Sumatera, baik dari kostum maupun alat musik.

Selain nama-nama yang telah disebut di atas, hari pertama All Etno #13 turut dimeriahkan pula oleh Grub, Bundengan, Solo Perkusi, dan Sono-Seni Ensamble yang tampil sebagai penutup. Sabtu malam, ada sembilan kelompok yang bakal unjuk gigi.

 

 

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Soloraya Great Sale 2025, Event Wisata Paling Menarik untuk yang Suka Belanja

Soloevent.id - Tidak lama lagi, event besar bertajuk Soloraya Great Sale (SGS) akan di...

Menjelma Jadi Soloraya Great Sale, SGS 2025 Mencakup Wilayah Yang Lebih Luas

Soloevent.id - Untuk pertamakalinya, pada tahun ini penyelenggaraan Solo Great Sale (SGS) akan mencakup...

Satu Dekade Kirab Bhinneka Gandekan 2025 Simbol Keberagaman Budaya Kelurahan Gandekan

Soloevent.id - Kirab Bhinneka Gandekan kembali digelar di Kelurahan Gandekan Solo, Minggu (1/6/2025). Event...

More like this

Satu Dekade Kirab Bhinneka Gandekan 2025 Simbol Keberagaman Budaya Kelurahan Gandekan

Soloevent.id - Kirab Bhinneka Gandekan kembali digelar di Kelurahan Gandekan Solo, Minggu (1/6/2025). Event...

Museum Negeri Mulawarman Hadirkan Topeng Hudoq di Museum Keliling Indonesia 2025

Soloevent.id - Pameran museum keliling se-Indonesia digelar di Taman Balekambang Solo, Selasa-Minggu (27 Mei...

Kemeriahan Semarak Budaya Indonesia 2025, Para Penari Tampil Memukau

Soloevent.id - Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 sebagai agenda tahunan Kota Surakarta kembali digelar...