Monday, June 16, 2025
spot_img
HomeSeni dan Budaya10 Daerah Bakal Meriahkan Festival Payung Indonesia 2016

10 Daerah Bakal Meriahkan Festival Payung Indonesia 2016

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

EDIT 770x400 (2)

Soloevent.id – Bulan depan, Festival Payung Indonesia 2016 kembali digelar. Sama seperti dua edisi sebelumnya, event kali ini masih bertempat di Taman Balekambang, Solo.

Digelar selama tiga hari, 23-25 September 2016, acara ini punya beragam kegiatan, di antaranya pameran payung tradisi, workshop, pentas tari, fashion show, sarasehan, dan lain-lain. Panitia juga bakal menggarap instalasi-instalasi payung yang sepertinya jadi daya tarik utama pengunjung.

Bertema “Exploring Indonesia”, Festival Payung Indonesia 2016 mengajak sepuluh daerah di Indonesia untuk berpartisipasi di acara ini. Para delegasi tersebut antara lain Tasikmalaya, Kalibagor, Sawahlunto, Juwiring, Ubud, Yogyakarta.

Kesepuluhnya merupakan daerah yang masih memiliki khasanah budaya payung tradisi. “Kami menantang mereka untuk membikin karya tari berdasarkan payung-payung tradisi,” ungkap Ketua Panitia Festival Payung Indonesia 2016, Heru Prasetya, Minggu (21/8/2016).

Sebelum akhirnya diajak mengikuti Festival Payung Indonesia 2016, Heru dan timnya terlebih dahulu melakukan riset dan penelitian terhadap calon peserta festival tahun ini. “Sepuluh daerah yang kami undang tersebut masih memiliki kebudayaan payung tradisi. Saya yakin masih ada banyak daerah yang memiliki payung tradisi, tetapi untuk sekarang kami fokus kepada sepuluh ini dulu,” tuturnya.

Di antara sepuluh itu, terdapat daerah yang hingga saat ini perajin payungnya masih eksis. Namun, menurut Heru, kondisinya memprihatinkan. “Jumlah perajin semakin berkurang. Contohnya Kendal, di sana tinggal satu perajin. Di Sawahlunto hanya ada dua. Sebenarnya mereka pernah mengalami masa-masa kejayaan, tetapi sekarang kondisinya semakin memprihatinkan,” terang dia.

Salah satu yang menyebabkan kondisi tersebut yaitu mampetnya keran regenerasi. Heru mengatakan, pembuatan payung tradisi membutuhkan skill yang mumpuni. Kemampuan itu biasanya diwariskan turun-temurun. Namun, kata Heru, anak-anak muda tidak lagi meneruskan.

Festival Payung Indonesia 2016 berusaha menjadi wadah pertemuan antarperajin yang bakalan memperkuat niatan untuk terus melestarikan payung tradisi. Dari pergelaran ini, Heru juga berharap agar pemerintah semakin terdorong untuk memerhatikan mereka. “Payung adalah salah satu pusaka budaya yang mestinya juga dapat perhatian besar juga,” paparnya.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Pecas Ndahe Bikin Ger-geran Panggung Peken Jasindo di Keraton Kasunanan Surakarta

Soloevent.id - Grup humor asal Solo Pecas Ndahe tampil menghibur pada acara Peken Jasindo,...

Kemeriahan HUT Car Free Day Ke-15 Hadirkan Atraksi Drumband Hingga Lomba Kostum Jadul

Soloevent.id - Perayaan hari ulang tahun ke-15 Solo Car Free Day (CFD) berlangsung meriah,...

D3 Usaha Perjalanan Wisata UNS Gelar Solo Wellness Tourism Expo 2025

Soloevent.id - Program studi D3 Pariwisata di Universitas Sebelas Maret (UNS) atau dikenal sebagai...

More like this

Kemeriahan HUT Car Free Day Ke-15 Hadirkan Atraksi Drumband Hingga Lomba Kostum Jadul

Soloevent.id - Perayaan hari ulang tahun ke-15 Solo Car Free Day (CFD) berlangsung meriah,...

D3 Usaha Perjalanan Wisata UNS Gelar Solo Wellness Tourism Expo 2025

Soloevent.id - Program studi D3 Pariwisata di Universitas Sebelas Maret (UNS) atau dikenal sebagai...

Satu Dekade Kirab Bhinneka Gandekan 2025 Simbol Keberagaman Budaya Kelurahan Gandekan

Soloevent.id - Kirab Bhinneka Gandekan kembali digelar di Kelurahan Gandekan Solo, Minggu (1/6/2025). Event...