Tuesday, June 10, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaGong Solo 24 Jam Menari 2016 Ditabuh

Gong Solo 24 Jam Menari 2016 Ditabuh

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

GONG SOLO 24 JAM MENARI 2016 DITABUH

Soloevent.id – Hajatan akbar Solo 24 Jam Menari 2016 resmi ditabuh. Selama dua hari, Kamis-Jumat (28-29/4/2016), khalayak ramai bisa menikmati aneka sajian tari yang disuguhkan para penari dalam dan luar Solo, yang digeber di empat titik di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta yakni Rektorat, Pendhapa, Teater Besar, dan Teater Kecil. Bahkan, saking membanjirnya peserta, pertunjukan tari akan dihelat hingga 36 jam.

Masyarakat juga bisa menjadi saksi kehebatan dua penari 24 jam, Samsuri dan Mudjo Setiyo, yang akan berlenggak-lenggok hingga Jumat pukul 16.10 WIB. Selain berkolaborasi bersama penari lain, kedua seniman itu juga menyuguhkan karya-karya tarinya.

Solo 24 Jam Menari 2016 secara resmi dibuka di Rektorat ISI Surakarta, Kamis sore. Sebelum upacara pembukaan, acara diawali oleh karnaval budaya yang melibatkan sebelas kelompok, di antaranya Maharupa, Barong Thir-Thur Sogok Tuntheng SMPN 5 Blora, Komunitas Nusa Tenggara Barat (NTB) Surakarta, Jaranan Buta Banyuwangi, Baleganjur Jurusan Tari ISI Surakarta, Gendang Beleg Sentanu Mataram, dan lainnya. Usai mengitari komplek ISI Surakarta, kelompok-kelompok tersebut diberi waktu untuk unjuk gigi.

Selepas tampilnya kesepuluh kelompok itu, acara dilanjutkan dengan umbul donga. Sebelum prosesi inti, kedua penari 24 jam diberikan kalungan bunga oleh Rektor ISI Surakarta, Sri Rochana, yang dilanjutkan pemberian gada dari rektor ke Samsuri.

Usai meliuk-liukkan tubuh bersama propertinya itu, pada pukul 16.10 WIB, Samsuri lantas memukulkan gada ke gong sebagai tanda dimulainya aksi kedua penari 24 jam. Setelahnya, kedua penari itu menyuguhkan karya tarinya yang berjudul “Bima Hambeksa” (Samsuri) dan “Sejatining Urip” (Mudjo Setiyo). Pasca menampilkan karya, Samsuri dan Mudjo Setiyo diarak menuju Pendhapa.

Di edisi kesepuluh ini, Solo 24 Jam Menari 2016 mengambil tema “Menyemai Rasa, Semesta Raga”. Sri Rochana mengungkapkan, tema tersebut dimaksudkan sebagai ajang untuk mengukuhkan rasa kebersamaan.

“Karena lewat tari tercipta keselarasan, keharmonisan, dan dapat mengukuhkan kebersamaan, Tari bukan hanya masalah bergerak secara fisik, melainkan juga terkait masalah jiwa untuk mengungkapkan rasa,” ujarnya.

Solo 24 Jam Menari merupakan agenda tahunan yang dihelat ISI Surakarta guna menyemarakkan Hari Tari Dunia.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Soloraya Great Sale 2025, Event Wisata Paling Menarik untuk yang Suka Belanja

Soloevent.id - Tidak lama lagi, event besar bertajuk Soloraya Great Sale (SGS) akan di...

Menjelma Jadi Soloraya Great Sale, SGS 2025 Mencakup Wilayah Yang Lebih Luas

Soloevent.id - Untuk pertamakalinya, pada tahun ini penyelenggaraan Solo Great Sale (SGS) akan mencakup...

Satu Dekade Kirab Bhinneka Gandekan 2025 Simbol Keberagaman Budaya Kelurahan Gandekan

Soloevent.id - Kirab Bhinneka Gandekan kembali digelar di Kelurahan Gandekan Solo, Minggu (1/6/2025). Event...

More like this

Satu Dekade Kirab Bhinneka Gandekan 2025 Simbol Keberagaman Budaya Kelurahan Gandekan

Soloevent.id - Kirab Bhinneka Gandekan kembali digelar di Kelurahan Gandekan Solo, Minggu (1/6/2025). Event...

Museum Negeri Mulawarman Hadirkan Topeng Hudoq di Museum Keliling Indonesia 2025

Soloevent.id - Pameran museum keliling se-Indonesia digelar di Taman Balekambang Solo, Selasa-Minggu (27 Mei...

Kemeriahan Semarak Budaya Indonesia 2025, Para Penari Tampil Memukau

Soloevent.id - Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 sebagai agenda tahunan Kota Surakarta kembali digelar...