Thursday, November 13, 2025
spot_img
HomeMusikBerburu Rilisan Fisik Di Record Store Day 2016

Berburu Rilisan Fisik Di Record Store Day 2016

Published on

- Advertisement -spot_img

BERBURU RILISAN FISIK DI RECORD STORE DAY SOLO 2016

Soloevent.id – Rilisan fisik belum punah! Di tengah serbuan layanan musik streaming, acara Record Store Day dihelat untuk menggelorakan lagi eksistensi rilisan fisik. Record Store Day diadakan di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Di Indonesia, 18 kota menggelar event tahunan itu. Salah satunya yakni Solo.

Record Store Day 2016 digelar pada Minggu (17/4/2016). Acara ini bertambah spesial karena dilangsungkan di salah satu tempat bersejarah dalam industri musik Tanah Air, Lokananta. 12 booth musik, antara lain Lokananta, De Majors Solo, Alpha Omega, Rambo Wadon, Solonesia, Sound Bomb Records, dan lain-lain, menjajakan dagangan rilisan fisiknya di serambi Lokananta.

Aneka CD, kaset, maupun piringan hitam – baik gres maupun second – dari musisi-musisi dalam dan luar negeri, menjadi incaran para pengunjung. Di booth Alpha Omega, dua rilisan spesial Record Store Day Indonesia 2016 yaitu Dinner Companion/Terdampar dari Sajama Cut (kaset) dan Jimi Hendrikoes dari Kelompok Penerbang Roket (kaset), ludes diserbu.

Menurut Owner Alpha Omega, Tamtomo Widhiandono, selain dua di atas, pihaknya juga menjual empat rilisan eksklusif lain, yakni Neonato dari Fuzzy I (kaset), Toxic Warrior’s Three Way Split dari Piston-Terapi Urine-Jangar (kaset), On Vacation dari Indische Party (kaset), dan Avani dari Primata (kaset).

Senada dengan Alpha Omega, satu rilisan kaset spesial milik band folk punk asal Bandung, Forgotten Generation, juga laris manis di booth Solonesia. “Saya dapat lima buah dari labelnya. Kelimanya terjual semua. Ini menjadi bukti bahwa rilisan fisik masih digemari.,” ujar Owner Solonesia, Catur.

Ia menambahkan, banyaknya band yang merilis kaset di Record Store Day Indonesia menjadi penanda jika di tahun ini kaset masih jadi satu hal yang seksi. Bagi Catur, Record Store Day dimaknai sebagai ajang pergerakan untuk melawan digitalisasi. “Record Store Day juga menggaungkan semangat untuk membeli rilisan fisik. Jika kamu membelinya, itu jadi bentuk support tersendiri kepada band,” tuturnya.

Record Store Day Solo 2016 juga jadi momentum bagi band-band berdikari Kota Solo untuk merilis karya. Band-band tersebut yaitu Depresi Mayor, Furious Young, Klavikor, Suabakar, The Sign of Doom, dan Werewolf.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Dekade Kreativitas: Sinema Akhir Tahun ke-10 ISI Surakarta Rayakan Inovasi Film!

Festival Film Sinema Akhir Tahun #10 resmi dibuka hari ini Rabu (12/11) di Teater...

Kirab Hajatan Ageng Jagalan 2025, Merawat Tradisi Budaya dan Angkat Potensi Kelurahan Jagalan

Soloevent.id - Kirab Hajatan Ageng (HAJ) Kelurahan Jagalan kembali digelar di Kelurahan Jagalan, Minggu...

Kirab Jenazah Paku Buwono XIII Melewati Gapuro Plengkung Gading, Gerbang yang Pantang Dilewati Raja Semasa Hidup

Soloevent.id - Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sri Susuhunan Paku Buwono XIII (PB XIII)...

More like this

Puncak Acara Milad Rapma FM ke-28 Hadirkan Panggung Gigs Musik di Hetero Space Solo

Soloevent.id - Komunitas radio Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Rapma FM baru saja menggelar perayaan...

Float hingga Efek Rumah Kaca Ramaikan Solo City Jazz ke-13 di Pamedan Pura Mangkunegaran

Soloevent.id - Solo City Jazz ke-13 kembali digelar pada 27 September 2025 dengan menghadirkan...

Solo City Jazz 2025 Hadirkan Musisi Local Pride Solo

Soloevent.id - Kota Solo tidak pernah sepi event seru setiap bulannya. Sabtu (27/9/2025) terdapat...