Lima menit lepas pukul 22.00 WIB, lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di GOR Sritex Arena, Sriwedari, Solo. Tanpa dikomando, ratusan orang yang berada di sana bersama-sama menyanyikannya secara lantang. Saat Indonesia Raya diakhiri dengan tepukan tangan, tiga orang lelaki mulai memasuki panggung.
“Selamat malam, Solo! Apa kabar semua?” tutur vokalis-basis NTRL, Bagus Dhanar Dhana, sembari memberi kode kepada dua temannya, Christopher “Coki” Bollemeyer (gitaris) dan Eno Gitara (drummer), untuk segera mengegas nomor pembuka, “Primadona”. Lagu dari album terbaru 11-12 yang punya hentakan eksplosif ini, langsung membakar adrenalin penonton.
Tak memperlambat lajunya, grup rock alternative itu segera melibas dengan “Lintang”. Lagu yang menyajikan riff gitar energik yang diimbangi ketukan drum powerful ini mengajak Netralizer untuk berdansa liar penuh semangat.
Lima tahun tak menyinggahi Kota Solo, Bagus gembira melihat suka cita penggemarnya. Tembang catchy, “Hari yang Indah”, disajikan untuk merayakan perjumpaan malam itu. Usai digilas lagu-lagu keras, Netralizer diajak rehat sekejap di nomor “Hujan di Hatiku” dan “Air Mata”.
Sedikit demi sedikit, alur permainan mulai dinaikkan lagi. Band yang hampir berusia seperempat abad ini kembali menyuguhkan satu lagu dari album 11-12, “Langit Senja”. Di lagu kedelapan, NTRL melesat lewat “Terbang Tenggelam”.
Namun sayang, saat lagu tersebut dimainkan, ada sedikit percekcokan di baris penonton. Melihat itu, NTRL menghentikan sejenak penampilannya. Untuk mendinginkan situasi, Bagus selaku frontman, memberikan imbauan. “Bersinggungan sedikit di moshpit adalah hal yang biasa. Teman-teman mohon bersabar. Gimana? Bisa lanjut?” tuturnya. Setelah kondisi dapat dikendalikan oleh pihak keamanan, “Terbang Tenggelam” kembali digeber.
Insiden yang sempat terjadi, seolah tak digubris para Netralizer. Mereka kembali meliar di lagu “Pertempuran Hati” dan nomor anthemic “Garuda di Dadaku”. Di puncak perjumpaan, NTRL memungkasi dengan single dari album 11-12, “Sakit Jiwa”.
Minggu (14/2/2016) malam itu, NTRL menjadi headliner di acara Closing Ceremony Solo Medical Cup 2016. Selain NTRL, konser musik yang jadi penanda akhir kompetisi futsal dan basket Solo Medical Cup tersebut menampilkan pula aksi dari DJ DVTR, Fisip Meraung, dan Soloensis.