Spektakuler! Mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan aksi marching band Akademi Militer (Akmil), Genderang Seruling Canka Lokananta, yang turut memeriahkan Pawai Pembangunan, Selasa (18/8/2015).
Di depan panggung kehormatan yang terletak di utara Plaza Sriwedari, Solo, seratusan taruna itu berhasil membuat kagum penonton. Mata dan kuping warga benar-benar dimanjakan oleh para pemain marching band tersebut.
Bagaimana tidak? Sembari mendengarkan 15 komposisi lagu yang memadukan harmonisasi brass, perkusi, dan pit instruments, ribuan penonton yang memadati Jalan Slamet Riyadi dihibur pula oleh aksi lincah para pemain bass drum dan keempat mayoret. Tak hanya itu, Genderang Seruling Canka Lokananta juga menyajikan komposisi gerak baris-berbaris yang rapi.
Sembari mengiringi lagu “Bengawan Solo”, “Set Fire to the Rain”, dan lagu-lagu lainnya, para penabuh bass drum yang memakai kostum harimau, seperti tak kenal lelah. Mereka terlihat tak memedulikan beban yang mereka bawa. Mereka selalu saja hilir mudik di antara rombongan.
Keempat mayoret pun seakan tak mengenal letih. Tidak cuma memimpin dan menjaga irama kelompoknya, mayoret Genderang Seruling Canka Lokananta yang terdiri dari dua pria dan dua wanita itu selalu melakukan atraksi dengan batonnya. Mereka memutar tongkatnya itu, dan beberapa kali melepaskannya ke udara, kemudian menangkapnya dengan cekatan.
Mayoret Genderang Seruling Canka Lokananta, Sersan Mayor Satu Taruna I Made Ramadas, mengatakan perlu loyalitas tinggi untuk memimpin kelompoknya. “Begitu pula dengan rekan-rekan. Mereka juga perlu loyalitas tinggi untuk menghargai penata irama. Jadi saat diatur oleh kami, mereka mau melaksanakan,” tuturnya sebelum Pawai Pembangunan dimulai.
Danyontar Madya Mentar Akmil, Mayor Inf Amrul Huda, mengatakan untuk membina kekompakan, dibutuhkan banyak jam terbang dan latihan. “Latihan memakan waktu yang panjang. Mereka juga harus fokus ke studinya. Dengan manajemen waktu, semua bisa diatasi,” terangnya saat ditemui awak media.