Dua big screen di kiri-kanan panggung mempertontonkan visual canhospitali Cheap Pandora Beads sed nicelydi. Seiring video yang diputar, entrance backsound mengalun. Diawali para additional player, satu per satu dedengkot band itu naik panggung. Sambil melambaikan tangan, Romulu “Lilo” Radjadin dan Adi Adrian menyapa penonton yang hadir malam itu. Seiring opening part “Satu Kayuh Berdua” yang ditabuh pada 21.50 WIB, masuklah Katon Bagaskara disambut tepukan tangan dan teriakan audience . Maka konser bertajuk Love and Peace, sah dimulai.
“Terkenang” melanjutkan perjalanan melintasi mesin waktu yang berlangsung di Soemaryo Grand Ballroom The Sunan Hotel Solo, Jumat (29/8/2014). Dibuka dengan dua lagu bertempo cepat, di lagu ketiga KLa Project memainkan flow. Maka melantunlah “Menjemput Impian”. Lagu yang diambil dari album Klasik ini memaksa pengunjung untuk tidak berdiam diri. Bagian chorus lagu yang bertemakan janji antar dua insan manusia itu menjadi ajang sing along bagi penonton.
Permainan saxophone yang bersahutan dengan gesekan biola menambah kesan syahdu pada lagu “Gerimis”. Publik Solo menjadi yang beruntung karena KLa Project membawakan sebuah single anyar mereka, “Mana Ku TahuCheap Pandora Beads”. Ada adegan lucu ketika Katon membuka contekan lirik lewat HP-nya. “Daripada nanti lupa, terus dimarahi sama penciptanya,” dalihnya sambil menunjuk Adi.
Di lagu keenam, Katon turun panggung. Otomatis departemen vokal diisi oleh Lilo. Ia mengawali “Meski T’lah Jauh” dengan solo gitar yang membius. Katon kembali naik ke panggung. Sebelum beranjak ke nomor selanjutnya, Adi menunjukkan kebolehannya sebagai master melodi dengan memainkan keyboard-nya. Solo keyboard Adi menjadi awalan “Semoga”. Kesan tulus dan harmonisasi rasa tercipta di lagu ini. Permainan biola, flute, dan keyboard yang saling melengkapi menjadikan “Semoga” versi live terasa lebih sendu dari aslinya.
Di lima lagu terakhir Konser Kla Project, crowd menggila. Berawal dari Katon yang mengajak penonton beranjak dari kursi, momen tersebut tidak disia-siakan oleh mereka. Mereka menari, berlonjak-lonjak, seakan tidak mengenal hari esok. Entah apa yang merasuki band kelahiran 1988 itu, hingga mereka melakukan sedikit “kenakalan” dengan menyisipkan alunan dangdut dan ska di “Lagu Baru”. “Terpurukku di Sini” hadir sebagai penyeimbang. Puncaknya ketika “Tak Bisa Ke Lain Hati”, Katon turun dari panggung, ia menghampiri para penonton dan mengajak mereka bernyanyi bersama.
Dari momen itu, dua lagu terakhir benar-benar menjadi klimaks pertunjukan. “Yogyakarta” dan “Tentang Kita” menciptakan euforia massa. Semakin banyak penonton yang berdiri dan merangsek ke panggung. Pemilihan “Tentang Kita” sebagai lagu penutup mungkin menyiratkan bahwa KLa Project akan berjanji dan kembali menyinggahi Solo.