Daerah Sunda, sebuah makanan khas yang digadang-gadang berasal dari Kota garut sudah terkenal di berbagai sudut mancanegara. Jenis dodol garut bermacam-macam, namun yang sangat terkenal adalah dodol picnik dan chocodot. Tak kalah dengan jenang yang ada di Kudus, dodol juga panganan manis yang kaya akan cita rasa. Namun, teknik pembungkusan dodol Garut tergolong unik, yakni menggunakan daun jagung yang sudah kering. Orang-orang banyak yang menyukai dodol garut karena rasanya yang khas dan lain dari pada dodol-dodol lainnya. Kelenturan serta rasa yang begitu varian membuat dodol garut ini menjadi maskot makanan kota yang bertetangga dengan Kota Tasik.
Awalnya dodol Garut hanyalah makanan ringan yang suka dijajakan oleh penjual oleh-oleh di Kota garut. Namun semakin hari semakin banyak orang yang menggemarinya. Asal mula dodol Garut belum ada filosofi siapa penemu dan pembuat pertama kali. Yang jelas dodol garut di produksi pertama kali dengan produksi kecil rumahan dan ada pertama kali di tahun 1800-an. Di jaman penjajahan Belanda dodol Garut sudah terkenal luas dikalangan para mener dan noni belanda. Bahkan, noni-noni belanda kala itu pandai sekali membuat dodol.
Semakin berkembangnya zaman, dan semakin canggihnya teknologi modern. Dodol garut kini memiliki banyak varian rasa yang berbeda. Bahkan, seorang pengusaha sudah mempunyai brand ternama atas merk dodol garutnya yang sukses. Jika diulas kembali dengan dodol betawi dan jenang jelas saja, semua punya versi tersendiri dalam sejarah dan asal usul dodol di setiap daerahnya masing-masing. Namun, tetap saja walaupun nama dan tempat asal makanan yang dimasak dalam 4 jam ini berasal dari satu negara sama yaitu indonesia.
Sebagai masyarakat tentunya kita akan bertanya-tanya mengapa dodol dan Jenang beraneka ragam bentuknya. Ya inilah manusia semakin berkembangnya ilmu yang ada maka variasi dalam membuat makanan khas selalu inovatif dalam penghidangannya. Namun, tak menghilangkan tekstur asli dari panganan itu sendiri.