Sunday, October 12, 2025
spot_img
HomeLainnyaKisah Dodol Garut

Kisah Dodol Garut

Published on

- Advertisement -spot_img

dodol-garut

Daerah Sunda, sebuah makanan khas yang digadang-gadang berasal dari Kota garut sudah terkenal di berbagai sudut mancanegara. Jenis dodol garut bermacam-macam, namun yang sangat terkenal adalah dodol picnik dan chocodot. Tak kalah dengan jenang yang ada di Kudus, dodol juga panganan manis yang kaya akan cita rasa. Namun, teknik pembungkusan dodol Garut tergolong unik, yakni menggunakan daun jagung yang sudah kering. Orang-orang banyak yang menyukai dodol garut karena rasanya yang khas dan lain dari pada dodol-dodol lainnya. Kelenturan serta rasa yang begitu varian membuat dodol garut ini menjadi maskot makanan kota yang bertetangga dengan Kota Tasik.

Awalnya dodol Garut hanyalah makanan ringan yang suka dijajakan oleh penjual oleh-oleh di Kota garut. Namun semakin hari semakin banyak orang yang menggemarinya. Asal mula dodol Garut belum ada filosofi siapa penemu dan pembuat pertama kali. Yang jelas dodol garut di produksi pertama kali dengan produksi kecil rumahan dan ada pertama kali di tahun 1800-an. Di jaman penjajahan Belanda dodol Garut sudah terkenal luas dikalangan para mener dan noni belanda. Bahkan, noni-noni belanda kala itu pandai sekali membuat dodol.

Semakin berkembangnya zaman, dan semakin canggihnya teknologi modern. Dodol garut kini memiliki banyak varian rasa yang berbeda. Bahkan, seorang pengusaha sudah mempunyai brand ternama atas merk dodol garutnya yang sukses. Jika diulas kembali dengan dodol betawi dan jenang jelas saja, semua punya versi tersendiri dalam sejarah dan asal usul dodol di setiap daerahnya masing-masing. Namun, tetap saja walaupun nama dan tempat asal makanan yang dimasak dalam 4 jam ini berasal dari satu negara sama yaitu indonesia.

Sebagai masyarakat tentunya kita akan bertanya-tanya mengapa dodol dan Jenang beraneka ragam bentuknya. Ya inilah manusia semakin berkembangnya ilmu yang ada maka variasi dalam membuat makanan khas selalu inovatif dalam penghidangannya. Namun, tak menghilangkan tekstur asli dari panganan itu sendiri.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

The Sunan Hotel Solo Hadirkan “French Gastronomy Festival”

Soloevent.id - The Sunan Hotel Solo kembali menghadirkan pengalaman kuliner istimewa bagi para pecinta...

Solo Batik Fashion 2025 Sukses Digelar di Taman Balekambang Solo, Tampilkan 8 Desainer Ternama

Soloevent.id - Merayakan Hari Batik Nasional, Kota Solo kembali menggelar acara Solo Batik Fashion...

Solo Batik Fashion 2025 Hadirkan Konsep Berbeda Selama Tiga Hari

Soloevent.id - Solo Batik Fashion (SBF) 2025 kembali digelar di Bale Pangenggar Taman Balekambang...

More like this

5 Artis Indonesia yang Suka Lari Maraton: Dian Sastrowardoyo Hingga Gisella

Soloevent.id - Dibandingkan dengan jenis olahraga lain, lari dikenal sebagai olahraga paling ekonomis dan...

Rapma FM Rayakan Milad ke-28 Lewat Rapmafest #12

Soloevent.id - Surakarta, 3 Agustus 2025 – Rapma FM, radio komunitas di bawah naungan...

Sudah Tidak Macet Lagi, Underpass Joglo Resmi Dibuka Untuk Lalu Lintas Umum

Soloevent.id - Jalan bawah tanah atau Underpass Palang Joglo Banjarsari, Solo, resmi dibuka pada Sabtu...