Sejarah Sate Kere, Salah Satu Kuliner Khas Kota Solo

2615

Soloevent.id – Sudah pernah mencicipi sate kere? Kuliner khas Kota Solo ini enggak dibikin dari daging kambing maupun ayam, melainkan gembus (ampas tahu) dan jeroan sapi. Sehabis dipanggang, tempe gembus dan jeroan sapi disiram sambal kacang. Sate kere biasanya disajikan dengan lontong.

Ternyata pemilihan bahan ampas tahu dan jeroan sapi ada maksudnya. Dikutip dari solopos.com, sejarawan muda asal Solo, Heri Priyatmoko, mengatakan sate kere merupakan bentuk perlawanan kaum bawah terhadap bangsawan dan orang kaya dalam budaya feodal Kota Solo.

Zaman dulu, sate adalah makanan mahal, hanya orang-orang berduit saja yang bisa menyantapnya. Karena ingin menikmati lezatnya sate, masyarakat kelas bawah pada masa itu akhirnya membuat makanan berbahan dasar selain daging. Bahan yang mereka gunakan tempe gembus atau ampas tahu dan jeroan. Walaupun memakai bahan-bahan murah, cita rasanya enggak kalah sama sate yang berbahan daging.

Seiring waktu, sate kere bukan lagi makanannya wong kere. Dulu, kuliner khas Kota Solo ini dijajakan keliling dari kampung ke kampung. Sekarang, sate kere sudah naik kelas dengan dijajakan di beberapa resto terkenal. Beberapa warung penjaja sate kere pun kerap didatangi pembeli-pembeli bermobil.



Mau mencicipi sate kere? Makanan sederhana nan istimewa itu bisa kamu nikmati di event Festival Sate #2 yang digelar di Parkir VIP Hartono Mall Solo, 10-14 Januari 2019. Selain itu kamu juga bisa menjajal aneka sate lainnya.