Manisnya Melankolis Bersama D’Masiv (Bagian 2)

789

edit-770-513

Soloevemt.id – Masih berkutat dengan lagu-lagu bertempo lambat, kali ini D’Masiv mempersembahkan nomor penyebar semangat yang jadi salah satu hits-nya, “Jangan Menyerah”. “Lagu ini rilis pada 2009 akhir, dan berhasil mendapat penghargaan dari AMI [Anugerah Musik Indonesia] Awards,” kata Rian di pembukaan lagu tersebut.

Saat menyanyikannya, pria kelahiran 17 November 1986 itu turun panggung. Sontak, aksinya ini disambut para penonton di bagian terdepan dengan berswafoto. Di akhir “Jangan Menyerah”, Rian memberikan wejangan. “Kita harus selalu bersyukur,” ucapnya.

Di lagu keenam, para personel D’Masiv: Rian, Nurul Damar Ramadhan (gitaris), Dwikky Aditya Marsall, (gitaris), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bassist), dan Wahyu Piadji (drummer), berdiri berjajar di atas panggung sambil memegang instrumen masing-masing. Lampu follow spot menerangi mereka.

Saat itulah D’Masiv membawakan single kedua Orange Album, “Melodi”. Sama seperti versi albumnya, malam itu “Melodi” dimainkan secara akustik. Petikan gitar, irama manis keyboard, dan desiran snare drum berpadu dengan lirik manis tentang rasa cinta yang tak tergantikan. “Peluklah dia selagi bisa. Mudah-mudahan orang yang kita cinta ada sampai kapan pun, baik susah-senang maupun berdiri-jatuh,” ungkap Rian sebelum bernyanyi.

Seusai “Melodi”, Rian berdiri sendirian di panggung. Ditemani gitar akustik, Rian membawa penonton kembali ke era album Perubahan melalui “Di Antara Kalian”. “Saat lagu ini ditulis, saya masih hijau. Adakah di sini yang pernah jatuh cinta sama seseorang tapi dia sudah punya pasangan? Bagi yang mengalaminya, lagu ini untuk kalian,” tuturnya. Saat lagu memuncak, para personel lainnya kembali ke panggung dan menyambungnya dengan “Natural”.

Usai bermelankolis ria, Masiver langsung dihajar nomor energik dari album Perubahan, “Semakin”. Namun, tak terasa “Semakin” merupakan lagu urutan kedua di akhir. Penampilan D’Masiv di Konser ‘tuk Semesta dipungkasi dengan mega hits-nya, “Cinta Ini Membunuhku”.