Karaoke Massal Di Konser Reuni Dewa 19 Solo (Bagian 2)

1292

edit-770-513

Soloevent.id – Konser reuni Dewa 19 feat Ari Lasso dibuka oleh Jikustik. Walaupun ditinggal Pongky Barata dan Icha, band asal Yogyakarta ini masih sanggup menghangatkan Grand Ballroom Alila Solo Hotel, terutama saat tembang-tembang lawas dimainkan.

Berselang 20 menit usai Jikustik merampungkan pentasnya, yang dinanti-nanti pun tiba. Track pertama dari album Laskar Cinta, “Pangeran Cinta”, menjadi pembuka pertunjukan. Sambutan meriah diberikan penonton kepada pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani, saat muncul di panggung sambil menyanyi. Ari Lasso yang keluar ketika chorus lagu juga tak kalah mendapat tepukan meriah.

Ahmad Dhani belum beranjak ke singgasananya. Ia dan Ari Lasso masih berdiri di bibir panggung untuk menyumbang suara di “Manusia Biasa”. Beberapa penonton kelas VVIP yang kegirangan tak bisa menahan hasrat berswafoto dengan dua musisi itu. Tak adanya pagar pembatas antara penonton dengan penampil membuat tim keamanan pontang-pontang menertibkan mereka.

Tanpa jeda, Dewa 19 kembali menggeber nomor dari Terbaik Terbaik, “Restoe Boemi”, yang dilanjut dengan “Cukup Siti Nurbaya” dan “Satu Hati (Kita Semestinya)”. “Semoga bagi kalian yang memendam kerinduan kepada kami bisa terpuaskan malam ini,” ujar Ari Lasso.

Usai bermain-main di era album ’90-an, Dewa 19 mengajak penonton bernostalgia dengan lagu-lagu 2000-an bersama “Roman Picisan”, “Sedang Ingin Bercinta”, dan “Cinta Gila”. Beranjak lagi ke era Terbaik Terbaik, “Cinta ‘kan Membawamu Kembali” disuguhkan secara khidmat.

Hanya ada dentingan keyboard Dhani dan vokal Ari di panggung. Tampilan duo itu memicu koor massal di lagu melankolis tersebut. Masih dalam suasana mendayu-dayu, tiga lagu dari album Dewa 19 dan Format Masa Depan: “Swear”, “Tak ‘kan Ada Cinta yang Lain”, dan “Aku Milikmu” dibawakan secara medley. “Semoga masih ada yang inget lagu ini,” kata Ari Lasso sebelum menyanyikannya.

Lepas dari medley, “Kirana” dihadirkan. Sejurus kemudian; “Arjuna”, “Pupus”, dan “Separuh Nafasku” mengajak penonton kembali ke medio awal milenium kedua. Sing along paling pecah terjadi di nomor klasik, “Kangen”. Saat lagu pamungkas, “Kamulah Satu-satunya”, digeber, penonton berdiri dari kursi dan menikmati detik-detik akhir kebersamaan dengan sang legenda, Dewa 19.

Banyak senyum sumringah menghiasi wajah para Baladewa usai keluar dari tempat konser. Agaknya Dewa 19 berhasil melepas kerinduannya yang terpendam.